KETIK, SURABAYA – Arab Saudi dan Amerika Serikat belakangan ini bersitegang karena perihal pasokan minyak dunia. Menteri Energi Kerajaan Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman mengatakan pihaknya memilih bersikap dewasa akan ketegangan kedua negara.
Hal itu dikatakan oleh Abdulaziz ketika ditanya di forum Inisiatif Investasi Masa Depan (FII) di Arab Saudi, bagaimana hubungan energi dengan Amerika Serikat (AS) apakah dapat pulih. "Saya pikir kami karena Arab Saudi memutuskan untuk menjadi orang yang lebih dewasa," tuturnya, dikutip dari Reuters, Rabu (26/10/2022).
Ketegangan antara AS dan Arab Saudi memang telah lama terjadi sebelum adanya masalah minyak dunia. Awalnya karena sikap pemerintahan Presiden AS Joe Biden pada pembunuhan jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi pada 2018 silam dan perang Yaman.
Kemudian kedua negara semakin tegang karena keputusan kelompok produsen minyak OPEC+ yang dipimpin oleh Arab Saudi, untuk memangkas target produksi minyak dunia. Keputusan OPEC+ telah menimbulkan kekhawatiran di AS di mana kemungkinan harga bensin akan naik.
Sebelumnya, Menteri Investasi Arab Saudi Khalid al-Falih mengatakan bahwa pihaknya dan AS akan mengatasi mengatasi ketegangan kedua negara. Ia juga menyoroti hubungan perusahaan dan institusional yang sudah berlangsung lama.
"Jika Anda melihat hubungan dengan sisi masyarakat, sisi perusahaan, sistem pendidikan, Anda melihat institusi kami bekerja sama, kami sangat dekat dan kami akan mengatasi pertengkaran baru-baru ini yang menurut saya tidak beralasan," katanya. (*)