KETIK, SURABAYA – Anggota Komisi B DPRD Surabaya Mahfudz murka saat gelaran rapat bersama PT SIER, pada Senin (29/7/2024). Hal tersebut dipicu atas ketidakhadiran jajaran direksi dalam rapat bersama guna pembahasan APBD tahun 2025.
Mahfud mengatakan ketidakhadiran Dirut PT SIER untuk kesekian kalinya dalam rapat yang penting tersebut merupakan bentuk pelecehan terhadap DPRD Surabaya sebagai lembaga tertinggi di Kota Surabaya.
"Rapat ini merupakan pembahasan yang penting, dan sudah berapa kali Dirut tidak hadir saat dipanggil oleh DPRD. Ini merupakan bentuk pelecehan," jelas Mahfudz saat ditemui di DPRD Surabaya, Senin (29/7/2024).
Politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut bahkan meminta Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi untuk mencabut saham sebesar 25 persen milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya yang ada di PT SIER.
Dirinya meminta agar saham 25 persen tersebut dialihkan ke BUMD lain yang lebih produktif demi menyelamatkan uang rakyat.
Hal ini dinilai lebih menguntungkan daripada disimpan di PT SIER hanya anak perusahaan yang mana holdingnya, danareksa sedang bermasalah.
"Untuk menyelamatkan uang warga Surabaya, Pemkot harus ambil saham itu, cabut saham itu dari PT SIER dan berikan ke perusahaan BUMD yang sehat," tambahnya.
Dalam hal ini Pemkot dipandang perlu mengambil sikap tegas, hal ini penting demi menjaga amanah yang diberikan oleh warga Surabaya.
Pengalihan saham ke BUMD lain dipandang dapat memberikan manfaat karena dividen yang didapat pasti lebih tinggi. Dana tersebut dapat digunakan untuk pembangunan Kota Surabaya.
"Banyak BUMD yang siap menerima dan potensial untuk mendapatkan keuntungan dan deviden, dan pasti lebih tinggi dari deviden yang diberikan oleh PT SIER," pungkasnya.(*)