KETIK, MALANG – Dalam perayaan Dies Natalis ke-15, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya (FIB UB) kembali menggelar Anugerah Sabda Budaya. Dalam kegiatan tersebut sebanyak enam pelaku seni dan budaya mendapatkan penghargaan dan apresiasi atas kontribusi di dalam pelestarian seni dan budaya.
Yohanes Padmo Adi Nugroho, Dosen Sastra Jepang FIB UB sekaligus Ketua Panitia menjelaskan tahun ini terdapat 7 kategori penghargaan yang diberikan.
Mulai dari pelaku seni musik, seni tradisi, seni rupa, pemerintah peduli budaya. Sekaligus dua insentif budaya yang diberikan untuk komunitas seni budaya, dan pelestari bahasa.
"Anugerah Sabda Budaya ini bagian integral dari keilmuan di FIB. Kami konsern di bidang seni budaya. Menjadi tanggungjawab kami untuk mengapresiasi segala jerih payah, karya, dan capaian para seniman dan budayawan terutama di Jatim," ujarnya, Selasa 5 November 2024.
Dalam menentukan nama-nama peraih penghargaan, telah dibentuk Dewan Kurator. Adapun kriteria penerima penghargaan meliputi berasal, tinggal, maupun berkarya di Jawa Timur, menaruh perhatian pada seni budaya di bidangnya, dan lainnya.
"Kriterianya dari nama-nama seniman dan budayawan di Jatim sudah tercatat dalam database kami sejak 2018," lanjutnya.
Dekan FIB UB, Hamamah menekankan bahwa konsistensi untuk memberikan penghargaan Anugerah Sabda Budaya telah berlangsung sejak tahun 2018.
"Kami menyadari selama ini belum ada perhatian khusus untuk seniman dan budayawan. Misal karyanya dulu pernah tampil dengan baik kemudian sekarang memudar, tidak ada yang nguri-uri untuk diketahui oleh generasi berikutnya," ujar Hamamah.
Hamamah menjelaskan, para pelaku seni dan budaya akan didampingi untuk Untuk mendukung penghargaan dan pelestarian seni budaya, FIB UB juga mengembangkan digital humanities.
"Kami sudah mulai dengan wayang untuk digitalisasi. Sudah ada penelitian tentang Bromo Tengger dan itu sudah kita buat sebagai Museum Digital Bromo Tengger. Tentang tradisi yang dilakukan oleh masyarakat, biasanya kan ada upacara dan lainnya itu kita digitalkan," sambungnya.
Dalam Anugerah Sabda Budaya juga menghadirkan Sastrawan sekaligus Budayawan, Seno Gumira Ajidarma yang membawakan orasi berjudul Kerak-Kerak Kebudayaan.
Begitu pula kolaborasi dengan Sedulur Mangliawan, kelompok masyarakat yang melestarikan Sumber Air Wendit. Kolaborasi akan dilanjutkan dengan menginisiasi Festival Air untuk Mangliawan.
Adapun nama-nama penerima Anugerah Sabda Budaya, meliputi:
1. Seni Musik: Ian Antono
2. Pemerintah Peduli Budaya: Yudi Chatim
3. Komunitas Seni/Budaya: Teater Api
4. Seni Tradisi: Mbah Karimun (alm)
5. Seni Rupa: Koeboe Sarawan
6. Pelestari Bahasa: Adrian Pawitra (alm)
7. Sastra: Sasti Gotama.(*)