KETIK, MALANG – Pemkab Malang melalui Dinkes menggelar Skrining Massal dalam rangka deteksi dini Penyakit Tidak Menular (PTM). Pelaksanaan Skrining Massal digelar di Pendapa Kabupaten Malang, Kepanjen, Kamis (16/11/2023).
Selain di Pendapa Kabupaten Malang, Kepanjen, skrining massal juga dilakukan di 390 desa maupun kelurahan dan 39 SMA. Skrining dilakukan hingga 18 November 2023, sekaligus dalam rangka pemecahan Rekor MURI.
Bupati Malang Sanusi membuka kegiatan skrining massal penyakit tidak menular tersebut. Setelah membuka kegiatan ini, ia melakukan peninjauan di stand yang digunakan Skrining.
Masyarakat tampak antusias mengikuti skrining. Mereka rela antri mendaftarkan diri untuk mengikuti skrining. Pelaksanaan Skrining juga dihadiri Kepala Dinkes Kabupaten Malang drg Wiyanto Wijoyo M.Mkes.
Bupati Malang Sanusi mengatakan, pentingnya melakukan skrining penyakit tidak menular atau PTM. Tujuannya dalam rangka deteksi dini berbagai penyakit diantaranya jantung, darah tinggi dan diabetes.
"Bisa periksa gula darah, kolesterol dan periksa tekanan darah. Itu agar diketahui tentang risiko penyakit tidak menular ini," ujar Sanusi kepada awak media.
Lebih lanjut ia mengatakan, semua masyarakat punya pembawaan penyakit. "Harus dideteksi, jika ditemukan melampaui ambang batas harus ditindaklanjuti dengan terapi mengurangi makan karbohidrat. Yang kedua, harus rutin minum obat," kata Politisi PDIP tersebut.
Sedangkan target untuk pemecahan Rekor MURI pada skrining massal ini kata ia, diharapkan mencapai 25 ribu orang. Sementara itu, Senior Costumer Relation Manager MURI, Andre Purwandono menjelaskan mengenai mekanisme pemecahan Rekor MURI tersebut.
"Itu nantinya akan memecah rekor sebelumnya yang dilakukan di Pemerintahan Provinsi Sumatera Selatan. Pada saat itu data yang kami catat sebesar 17.340 peserta," sebutnya.
Sedangkan Pemkab Malang kata dia, harus melampaui jumlah sebesar itu. "Jadi, kami berharap tanggal 18 November 2023 Kabupaten Malang bisa memecahkan rekor MURI tersebut," terangnya. (*)
