KETIK, JAKARTA – Dewan Energi Nasional (DEN) mendukung langkah Petronas masuk dalam pengelolaan Blok Masela menggantikan Shell sebagai mitra Inpex. Sebab, BUMN asal Malaysia tersebut memiliki kepastian pembeli gas eksisting dan fasilitas Floating Liquefied Natural Gas (FLNG).
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto mengatakan Petronas sangat tertarik masuk ke dalam pengelolaan Blok Masela dengan mengakuisisi 35% hak partisipasi Shell sebesar 35%. Perusahaan tersebut memiliki kepastian pembeli gas serta teknologi yang mumpuni.
"Presidennya (Petronas) sudah ketemu saya minta difasilitasi ketemu pimpinan ESDM jika perlu ke Presiden dia minta, dia juga punya fasilitas LNG-nya," kata Djoko dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Selasa (30/5/2023).
Menurut Djoko, Petronas memiliki FLNG dengan kemampuan regasifikasi tahap pertama sebesar 250 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Sementara Blok Masela mempunyai potensi produksi 1200 MMSCFD.
"Jadi dia sudah lengkap terserah Petronas mau masuk dengan harga yang ditawarkan Shell, welcome saja bagi pemerintah Indonesia gak ada ruginya cuma kalau Pertamina lebih besar dari itu bisa rugi," kata dia.
Sementara, Djoko mengusulkan jika Pertamina ingin tetap terlibat dalam pengelolaan Blok Masela, perusahaan pelat merah ini bisa masuk melalui pembagian hak partisipasi sebesar 10% ke pemerintah daerah.
"Daerah dapat otomatis 10% dan agak berat daerah. Nah Pertamina bisa masuk ke situ, bisa lah dicari Pertamina bersama daerah yang 10% di muka tidak keluarkan uang jadi tidak beban Pertamina juga tidak beban ke BUMD, tetapi punya kesempatan mendapatkan revenue nanti saat blok ini berproduksi sehingga risikonya di BUMN dan BUMD gak ada," kata Djoko.(*)
