KETIK, BLITAR – Debat publik perdana Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Blitar 2024 berlangsung meriah di Hotel Puri Perdana pada Rabu, 16 Oktober 2024.
Mengusung tema “Kesejahteraan Masyarakat dan Memajukan Daerah", acara tersebut dihadiri dua pasangan calon (paslon), yaitu H. Syauqul Muhibbin (Mas Ibin) dan Elim Tyu Samba, serta Bambang Rianto (Bambang Kawit) dan Bayu Setyo Kuncoro.
Paslon nomor urut satu, Ibin-Elim, memperkenalkan visi futuristik mereka yang berkomitmen menjadikan Blitar sebagai kota maju, sehat, dan sejahtera. Dalam paparannya, H. Syauqul Muhibbin atau Mas Ibin menekankan pentingnya sektor pendidikan dan ekonomi.
“Kami berencana menyediakan pendidikan gratis hingga perguruan tinggi dan menciptakan pusat ekonomi baru,” ungkap Mas Ibin di hadapan panelis dan audiens.
Tak hanya itu, Mas Ibin menyoroti permasalahan pengangguran yang masih menjadi tantangan di Kota Blitar. Menurutnya, membuka lapangan pekerjaan saja tidak cukup. Diperlukan langkah yang lebih progresif untuk menciptakan pusat-pusat ekonomi dan industri baru.
“Kalau permasalahan ini menurut kami lebih tepat kita membuka lapangan perekonomian dan pusat-pusat industri baru di Kota Blitar,” jelasnya.
Calon Wakil Wali Kota Blitar dari pasangan nomor urut 2, Elim Tyu Samba, juga menambahkan pentingnya peran pos pelayanan terpadu (Posyandu) dalam menekan angka stunting di Kota Blitar. Ia menyebutkan bahwa revitalisasi infrastruktur Posyandu merupakan salah satu solusi yang akan diambil pihaknya.
“Angka stunting di Kota Blitar berada di angka 6,35 persen, lebih rendah dari angka stunting nasional yakni 4 persen. Kami siap berupaya mengenolkan angka stunting kita dengan cara peningkatan kegiatan posyandu. Indeks Layanan Primer. Kita juga siap meningkatkan program posyandu, anggaran untuk tenaga posyandu dan kualitas alat-alat di posyandu,” paparnya.
Elim menekankan bahwa alat-alat Posyandu yang tidak memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) masih menjadi masalah utama dalam penanganan stunting. Oleh karena itu, pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan fasilitas Posyandu, mulai dari alat ukur tinggi badan hingga alat timbang berat badan.
“Ini harus ditangani secara simultan. Dengan peningkatan fasilitas Posyandu mulai alat tinggi badan, alat ukur berat badan, kita siap memfasilitasi,” tambahnya.
Di sisi lain, Mas Ibin juga menyinggung pentingnya komitmen terhadap lingkungan hidup. Ia berjanji untuk mengembangkan ruang terbuka hijau dan tata kota berbasis lingkungan yang berkelanjutan. Salah satu langkah konkrit yang diusulkan adalah penanaman 1.000 pohon setiap dua bulan.
“Kami akan tanam 1.000 pohon setiap dua bulan,” pungkas Mas Ibin.
Debat ini memberikan gambaran mengenai visi dan misi kedua pasangan calon dalam memajukan Kota Blitar ke depan, serta menegaskan komitmen mereka terhadap kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah yang berkelanjutan.(*)