KETIK, NGAWI – Hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Ngawi yang dilalui Bengawan Solo terdampak banjir luapan. Mulai Karanganyar, Mantingan, Widodaren, Kedunggalar, Pitu, Paron, dan yang terakhir Kecamatan Ngawi.
Luapan Bengawan Solo tak hanya disebabkan karena dibukanya pintu air Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri, Jawa Tengah, tetapi juga hujan lebat yang mengguyur kawasan Ngawi beberapa hari terakhir.
BPBD Ngawi mencatat ada 7 kecamatan yang terdampak. Sejauh ini, belum dilaporkan adanya dampak kerusakan pada rumah warga. Namun, air memang sudah memasuki beberapa rumah warga. Rata-rata ketinggian air sekitar 30 cm hingga 50 cm.
Agung Prasetyo Kasi Logistik BPBD Ngawi mengatakan sejauh ini pihaknya mendapatkan laporan adanya banjir di 7 kecamatan tersebut. Juga wilayah barat yakni Kecamatan Karanganyar dan Mantingan sudah terjadi luapan air sejak Kamis (2/3/2023) pagi.
“Air terus bertambah dan luapan air juga mulai terjadi di kecamatan lainnya. Yakni Widodaren, Kedunggalar, Pitu, Paron, dan sudah sampai Kecamatan Ngawi,” kata Agung.
Saat ini pihaknya bersama TNI, Polri, relawan, dan masyarakat masih melakukan upaya evakuasi terhadap warga yang sakit di rumah yang terdampak banjir.
“Kami masih melakukan pendataan terkait dampak terhadap lahan pertanian masyarakat. Masyarakat harus waspada karena kemungkinan ketinggian air Bengawan Solo akan bertambah,” katanya.
Dia juga mengingatkan agar warga yang berada di dekat aliran Bengawan Madiun juga waspada. Terutama, Kecamatan Kwadungan, Pangkur, dan Ngawi. Lantaran, sistem peringatan dini di Jembatan Dungus Lama sudah berbunyi.(*)