KETIK, MALANG – Dam air di Desa Kedungbanteng, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang kondisinya saat ini mengalami kerusakan.
Akibatnya, 350 hektar sawah di desa tersebut mengalami kekeringan dan gagal panen
Kepala Desa Kedungbanteng, Arif Iskandar Fatoni mengatakan, pihaknya sudah mengajukan proposal mulai tingkat kabupaten hingga provinsi untuk memperbaiki dam yang rusak tersebut .
Namun, karena anggaran terlalu besar, anggaran tersebut ditolak. Perbaikan dam menelan anggaran besar kata ia, mengingat fungsi utama dan tersebut selain menahan air juga menjadi distribusi air ke area pertanian.
"Untuk dana pembangunan DAM sekelas Kedung Banteng Bawah itu bisa mencapai sekitar Rp 40 miliar," ujar Arif, Selasa, 8 Oktober 2024.
Lebih lanjut ia mengatakan, keberadaan dam tersebut memang sangat dibutuhkan oleh para petani.
"Jika dam tersebut nanti berfungsi dengan baik untuk penampungan air, ke depannya bisa mengairi ratusan areal persawahan mulai dari Desa Kedung Banteng ini hingga di Desa Sitiarjo," ucapnya.
Menurutnya, Keberadaan dam maupun bendungan dengan fungsi utamanya, juga bisa mewujudkan ketahanan pangan di tingkat Desa semakin kuat nantinya.
"Perkiraan dengan masa panen padi tidak hanya satu kali dalam setahun, melainkan bisa dua hingga tiga kali per tahun," ungkapnya. Sedangkan saat ini, para petani pasrah dengan kondisi yang ada.
Arif berharap, nantinya dapat ditemukan solusi untuk perbaikan dam tersebut. Diharapkan pemerintah baru nantinya dapat mewujudkan perbaikan dam tersebut.
"Ke depannya semoga bisa dibangun oleh pemerintahan baru nantinya yang fokus di ketahanan pangan. Karena program Presiden terpilih Bapak Prabowo Subianto, ketahanan pangan itu menjadi konsep utama," tuturnya.
Sebagai informasi, terpantau kondisi dam Desa Kedungbanteng Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang tersebut mengalami kerusakan di penahan air yang ambrol.
Selain tidak dapat menampung air, juga banyak material bebatuan berukuran besar di tempat itu. (*)