KETIK, BANDUNG – Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat (BI Jabar) resmi dikepalai oleh Muhamad Nur yang sebelumnya adalah Kepala Perwakilan BI Riau. Sementara Kepala Perwakilan BI Jabar sebelumnya, Erwin Gunawan Hutapea, kini menjadi Kepala Perwakilan BI Jawa Timur.
Pengukuhan Kepala Perwakilan BI Jabar digelar di Kantor BI Jabar, Jumat (26/4./2024), disaksikan langsung Deputi Gubernur BI, para anggota Komisi XI DPR RI, perwakilan Badan Anggaran DPR RI dan Forkopimda Jabar.
Wakil Ketua Badan Anggaran (Bangar) DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal berharap dengan dikukuhkannya M Nur sebagai Kepala Perwakilan BI Jabar bisa lebih memaksimalkan fungsi BI yang salah satunya untuk menjaga stabilitas moneter dan fiskal serta tingkat inflasi.
"Tantangan Pak Nur sebagai Kepala Perwakilan BI Jabar cukup berat, di tengah kekhawatiran inflasi yang masih tinggi.Termasuk Jabar sendiri kan tingkat inflasinya 3,09 persen itu melebihi rata-rata nasional yang 2,75 persen. Untuk itu BI Jabar harus memaksimalkan fungsinya," kata Cucun kepada ketik.co.id.
Menurutnya kekhawatiran ini pun cukup beralasan mengingat kondisi geo politik yang tidak terkendali, nilai tukar rupiah yang menurun, ketidakpastian pasar keuangan global, juga harga minyak dunia yang terus naik.
"Kondisi seperti ini cukup dilematis, sehingga BI pun harus menaikan BI Rate atau tingkat suku bunga acuan sampai 25 basis pon dari 6 menjadi 6,25 persen. Karena itu BI Jabar perlu intens berkoordinasi dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Pemprov Jabar untuk pengendalian inflasi dan memitigasi dampak rambatan memburuknya risiko global," papar Cucun yang juga Ketua Fraksi PKB DPR RI ini.
Ditanya terkait keberpihakan program BI ke kalangan pondok pesantren, menurut Cucun hal itu masih menjadi program unggulan BI. Cucun bilang, BI harus terus mendorong pembangunan entrepreneurship di lingkup pesantren. Salah satu upayanya dengan mendirikan koperasi sekunder bagi Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren) Wilayah Jawa Barat
"Ya itu, kan salah satunya program Hebitren BI harus terus dikembangkan ke daerah-daerah di Jawa Barat. Selain untuk memperkerat hubungan antara BI dengan kalangan pesantren, juga hubungan antara pesantren satu dengan yang lainnya yang dimediasi oleh BI, sehingga bisa memperkuat akses pasar dari produk-produk pesantren," papar Cucun.
Sementara itu Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin berharap Kantor Perwakilan BI Jabar dapat terus bersinergi di bawah pimpinan barunya.
BI Jabar sangat diperlukan khususnya dalam menganalisis dan mendorong potensi ekonomi di Jabar menjadi sesuatu yang manfaatnya dapat dirasakan masyarakat.
"Kami memerlukan dukungan dan kerja sama dari BI Jabar khususnya mengenai analisis potensi ekonomi di Jabar," ungkap Bey
Bey menuturkan, hasil analisis BI Jabar terkait potensi ekonomi akan menjadi pedoman bagi Pemda Provinsi Jabar dalam membuat kebijakan khususnya pada sektor industri kreatif, pariwisata, pertanian, dan teknologi informasi.
"Pengendalian inflasi pangan tentunya menjadi prioritas kita bersama di tahun 2024 ini dan tentunya peran BI Jabar untuk menjaga makro ekonomi di Jabar sangat menentukan," kata Bey.(*)