KETIK, JAKARTA – Ketua Kwartir Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (Kwarda DIY), Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi siap dicalonkan sebagai Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) periode 2023-2028. Hal itu dibuktikan dengan surat dukungan dari pengurus Kwarda DIY yang dikirimkan kepada Kwarnas.
Usulan tersebut dikirimkan Kwarda DIY setelah sebelumnya menyelenggarakan rapat pimpinan pada 12 Oktober 2023. Surat tersebut ditandatangi oleh Waka Kwarda DIY Bidang Organisasi Manajemen dan Hukum, Edy Heri S.
Usulan itu sekaligus menepis kabar yang menyebutkan bahwa GKR Mangkubumi tidak bersedia maju dalam pemilihan ketua Kwarnas dalam Musyawarah Nasional Pramuka yang akan berlangsung di Banda Aceh pada 1-4 Desember 2023 mendatang.
Kesiapan GKR Mangkubumi untuk dicalonkan sebagai Ketua Kwarnas periode mendatang juga diungkapkan oleh mantan Ketua DKD DIY, Anis Ilahi. Dalam sebuah kesempatan, cucu Bapak Pramuka Indonesia itu menyatakan bersedia untuk maju.
"Dengan restu dari keluarga, saya siap dicalonkan menjadi ketua kwarnas, jika kwarda-kwarda mendukung dan ingin bersama-sama serta bergotong royong membangun Gerakan Pramuka agar lebih baik," ungkap Anis Ilahi menirukan ucapan GKR Mangkubumi.
Anis Ilahi menegaskan bahwa GKR Mangkubumi menyatakan kesiapannya untuk memimpin Kwarnas. Ia memiliki visi kepemimpinan berbasis nilai dan budaya gotong royong yang sesuai dengan kondisi dari Gerakan Pramuka.
"Semua pemangku kepentingan harus bersedia bahu membahu, ringan sama dijinjing, berat sama dipikul, bergotong royong memajukan Gerakan Pramuka," lanjut Anis Ilahi meneruskan pesan GKR Mangkubumi.
GKR Mangkubumi memiliki pengalaman memimpin sejumlah organisasi, seperti KNPI, Kadin DIY hingga Forum CSR Indonesia. Ia juga merupakan alumnus Universitas Griffith Brisbane Australia dan menerima gelar Doctor of Humane Letters dari Northern Illinois University, Amerika Serikat.
Koordinator Gerakan Menegakkan Satya dan Darma Pramuka (Gemma Pramuka), Djatmiko Rasmin menilai GKR Mangkubumi merupakan sosok yang tepat untuk memimpin Kwarnas. Karena ia bisa memberikan teladan.
"Kakak-kakak pimpinan Kwarda yang kami tanya pendapatnya menginginkan ketua Kwarnas mendatang adalah sosok yang mengayomi, merangkul, menjadi teladan menjaga muruah pramuka. Figur itu dimiliki oleh Kak GKR Mangkubumi," tegas Djatmiko.
Dukungan dari Kwarda
Nama GKR Mangkubumi sebenarnya sudah diusulkan beberapa Kwarda untuk maju sebagai calon ketua Kwarnas. Salah satu yang paling getol mengusung putri Sultan Hamengkubuwono X untuk memimpin Gerakan Pramuka adalah Kwarda Jatim.
Kwarda Jatim memilai Kwarnas membutuhkan sosok pemimpin yang teduh, mengayomi, merangkul dan bisa menjadi teladan. Figur tersebut ada pada sosok GKR Mangkubumi.
Ketua Harian Kwarda Jatim, Suyatno juga mengingatkan tentang sejarah Gerakan Pramuka di Indonesia yang tidak lepas dari peran Sri Sultan Hamengkubuwono IX yang tak lain adalah kakek dari GKR Mangkubumi.
"Maka Kwarda mengusulkan Kakak Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi sebagai bakal calon Ketua Kwarnas masa bakti 2023-2028," tulis surat Kwarda Jatim yang ditandatangi Suyatno.
Suyatno menilai kehadiran sosok GKR Mangkubumi bisa membuat Grakan Pramuka lebih baik setelah dalam lima tahun terakhir dinilai tidak sehat dan jauh dari semangat persatuan dan persaudaraan.
"Kakak-kakak pimpinan Kwarda mesti melihat asppirasi dan harapan dari adik-adik peserta didik, kakak-kakak pembina, pelatij dan andalan yang ingin ketua Kwarnas mendatang sebagai sosok pemersatu dan penjaga muruah pramuka," tegasnya.
Dukungan juga disampaikan Ketua Kwarda Nusa Tenggara Timur (NTT), Pieter Manuk. Ia menyambut baik kehadiran sosok GKR Mangkubumi sebagai bakal calon ketua Kwarnas.
"Kami mendukung setiap bakal calon ketua Kwarnas antara lain Kak GKR Mangkubumi," jelas Pieter Manuk.
Hal senada juga disampaikan Sekretaris Kwarda Sulawesi Selatan, Rahmansyah. Sama seperti Kwarda Jatim dan NTT, pihaknya merindukan sosok pimpinan Kwarnas yang bisa memberikan teladan.
"Mari kita kawal Munas Pramuka di Banda Aceh berjalan dengan keteladanan sebagaimana pramuka sebagai organisasi pendidikan," pinta Rahmansyah.
Ia juga berharap pelaksanaan Munas Pramuka di Aceh Desember mendatang juga berlangsung dengan riang gembira dan tidak mencekam seperti Munas di Kendari. "Jangan sampai Munas di Kendari yang mencederai nilai-nilai kepramukaan terulang di Banda Aceh," tandasnya.(*)