KETIK, SURABAYA – Nama lengkapnya Erita Rara Kusuma, alumni program Double Track SMAN 1 Banyuputih (Smansaba) Situbondo yang saat ini mengelola kedai Qayla Fried Chicken (QFC).
Semangatnya masih membara, persis saat ia masih aktif sebagai peserta keterampilan Tata Boga Tahun 2022 lalu.
Mengelola kedai kuliner secara profesional merupakan salah satu keinginannya sejak dulu. Ia bermimpi, suatu saat nanti, memiliki modal untuk membangun usahanya sendiri. Ia tampak sangat percaya diri dengan kemampuan yang dimilikinya.
“Saya banyak belajar tentang dasar-dasar ilmu tata boga dan bisnis kuliner saat mengikuti pelatihan Double Track di SMA dulu,” katanya.
Sebagai pengelola kedai, tugasnya cukup kompleks. Mulai dari mengelola bahan baku yang di-supply setiap hari, menggoreng ayam sampai tingkat kematangan yang pas, hingga membukukan transaksi harian.
Untuk menjalankan tugasnya, Rara dibantu oleh satu rekan kerja. “Saya merasa tugas mengelola kedai ini cukup menantang, banyak detail-detail kecil yang tidak boleh luput dari perhatian,” imbuhnya.
Kedai QFC yang dikelola Rara ini cukup ramai. Beberapa kali proses wawancara sempat terjeda karena ia sedang melayani pembeli. Omset yang dihasilkan setiap harinya mencapai ratusan ribu hingga mendekati satu juta rupiah.
Rara adalah satu dari ratusan alumni SMAN 1 Banyuputih yang telah merasakan dampak Program Double Track. Rara berharap, program Double Track di SMA ini terus berlanjut serta semakin banyak menghasilkan produk-produk unggulan.
“Terima kasih untuk Double Track Smansaba, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa timur, serta tim ITS” ujarnya dengan senyum merekah saat menutup sesi wawancara.(*)