KETIK, MALANG – Menghadapi musim kemarau berkepanjangan, UPT Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Malang sering menggelar simulasi untuk memadamkan api. Bersama para pelajar Kota Malang, simulasi tersebut diharapkan mampu mencegah kebakaran besar yang dikhawatirkan terjadi.
Kepala UPT Pemadam Kebakaran Kota Malang, Agus Subekti menjelaskan simulasi biasanya dilakukan setiap hari Senin hingga Rabu. Jadwal Damkar Kota Malang sendiri telah penuh hingga bulan Desember 2023 nanti.
"Jadi simulasi ini kita selenggarakan rutin untuk anak-anak sekolah terutama untuk Paud, TK, yang usianya masih dini. Juga dari SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi," ujar Agus pada Selasa (17/10/2023).
Simulasi yang diberikan bukan hanya perihal cara berhadapan dengan kebakaran, namun juga teori hingga edukasi. Peserta pun diberikan kesempatan untuk praktik menyemprotkan air di titik api.
Saat berada di Kantor UPT Pemadam Kebakaran Kota Malang, terlihat banyak anak dari KB/TK Negeri Pembina, Kecamatan Sukun antusias mengikuti simulasi.
"Simulasi yang diberikan mulai dari cara pemadaman api sedini mungkin. Anak-anak kecil tadi kan juga ikut nyemprot. Semuanya untuk pembelajaran, edukasi dan getok tular. Anak-anak kan tumbuh, nanti dia punya pembelajaran sejak usia dini," jelasnya.
Ia selalu menekankan kepada para siswa untuk tetap tenang jika ada peristiwa kebakaran. Sebagai upaya pencegahan api semakin melebar, dapat dilakukan upaya pemadaman dengan alat sederhana.
"Perlu ditekankan untuk tidak boleh panik. Kalau ada kebakaran, ya kota padankan. Jika tidak ada alatnya maka pakai alat tradisional seperti karung goni, selimut dibasahi, pakai pasir juga bisa. Harus tenang saat menghadapi bahaya kebakaran," ucapnya.(*)