KETIK, SURABAYA – Menjelang pelaksanaan Pilkada di Jawa Timur dan Surabaya Masyarakat dan Pers Pemantau Pemilu menghimbau masyarakat untuk mendorong partai politik (Parpol) mengeluarkan kader terbaiknya agar bersaing di Pilkada 2024 nanti.
Hal ini penting dilakukan supaya tidak ada daerah yang memiliki calon tunggal. Dengan calon tunggal ini tentu menunjukkan jika proses demokrasi tidak berjalan dengan baik.
"Oleh sebab itu media dan masyarakat harus mendorong partai politik untuk menyiapkan kadernya. Karena tugasnya parpol kan sebagai tempat pengkaderan," jelas Ketua Masyarakat dan Pers Pemantau Pemilu (Mappilu), Machmud Suhermono, Rabu (17/7/2024).
Sebagai tempat pengkaderan, Machmud menilai parpol seharusnya mampu menyiapkan kader terbaiknya untuk menjadi pemimpin di daerah.
"Jadi selama 5 tahun ini mana yang bisa didorong untuk dipilih oleh masyarakat. Kita harus menagih ke parpol," imbuhnya.
Lebih lanjut, salah satu daerah yang disorot oleh Machmud adalah Pilkada Kota Surabaya, yang mana hingga saat ini belum ada informasi terkait penantang dari calon petahana Eri-Armuji.
Salah satu kerugian yang muncul akibat adanya calon tunggal adalah menutup pintu hadirnya calon-calon potensial yang memiliki kemampuan untuk memajukan daerahnya. Oleh sebab itu masyarakat harusnya resah jika sampai terjadi calon tunggal di Pilkada 2024 nanti.
"Jangan sampailah ada pilkada calon tunggal. Fenomena ini sudah mengkhawatirkan. Masak parpol segitu banyaknya gak punya calon yang potensial untuk Pilkada," tambahnya.
"Kalau kayak gini kerugian bagi kita, justru menutup keluarnya calon potensial yang memiliki kemampuan memimpin daerah," sambungnya.
Lebih lanjut, dengan adanya calon tunggal tentu masyarakat tidak punya pilihan. Machmud menambahkan dirinya mulai meneliti fenomena calon tunggal ini sejak 2018. Menurutnya potensi munculnya calon tunggal banyak terjadi di Kota-Kota besar salah satunya Surabaya.
Hal ini tidak lepas dari fenomena incumbent atau petahana yang memang dipandang sangat kuat untuk dilawan. Oleh sebab itu dirinya meminta kepada masyarakat untuk mendorong parpol memunculkan kader-kader terbaiknya.
"Masak dari puluhan partai itu kan ideologinya beda, masak gak punya calon. Masak pemikirannya sama semua," paparnya.
"Ayo masyarakat dan media tentunya mendorong meminta parpol untuk menyiapkan kader terbaiknya agar bisa tampil di pilkada," pungkasnya.(*)