KETIK, SURABAYA – Memasuki musim penghujan, angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jawa Timur terus meningkat. Kasus demam berdarah di Indonesia adalah endemik yang sering terjadi dan jumlahnya selalu di atas 70 ribu kasus tiap tahunnya.
Hal ini mengundang perhatian tersendiri dari BerryC, produsen alat kebutuhan rumah tangga asal Malaysia. Fokus pencegahan ditujukan di sekolah.
Sekolah sebagai salah satu titik penyebaran penyakit akibat virus dan nyamuk masih menggunakan cara konvensional untuk mengusir nyamuk yaitu dengan obat nyamuk semprot berbahan kimia dan aerosol. Selain paparan aerosol dan DEET yang bahaya untuk manusia terutama anak-anak terbukti tidak efektif kecuali dilakukan tiap hari.
Melalui Corporate Social Responsibility (CSR), BerryC membagikan puluhan mesin fogging dan Mosquito Repellent Fogging kepada sejumlah sekolah di Surabaya. Seperti SMA Montessori School, IPH School, Cordova Islamic School, Al-Azhar, dan KB-TK Benih Kasih.
"Ini agar anak-anak aman saat belajar sehingga terhindar dari bahaya demam berdarah," beber Marketing Manajer BerryC Indonesia Ali Gunawan, Sabtu (9/3/2024).
Ali menjelaskan produk BerryC sangat aman digunakan dengan bahan yang ramah alam. “BerryC adalah produk family friendly dari Malaysia pilihan Mama pintar. BerryC Mosquito Repellent Fogging merupakan teknologi yang berbeda dari fogging DBD yang beracun karena BerryC fogging berbahan natural. Fogging BerryC melapisi ruang kelas di sekolah, kantor, rumah atau mobil dengan essential oil yang aman bagi anak-anak tapi dibenci oleh nyamuk dan serangga,” ujarnya.
Ali menerangkan, dengan metode semprot asap berbasis peppermint dengan prosedurnya cepat maka aman bila terhirup dan produk ini terbukti membunuh virus Covid-19 serta Flu Singapore.
“Bakteri dan larva nyamuk serta mengurangi populasi nyamuk secara siginifikan sesuai hasil uji lab IPB, SIG dan G-Micro,” tambahnya.
Langkah pemberian mesin fogging secara cuma-cuma ini diharapkan dapat membantu mengedukasi sekolah, orang tua dan publik tentang cara yang lebih bijak dan aman untuk mengurangi risiko penularan DBD dan berbagai penyakit menular yang umum terjadi di lingkungan sekolah.
Program bagi-bagi BerryC Fogging ini masih berlangsung hingga akhir Maret 2024 dan diharapkan bisa terserap ke berbagai sekolah di seluruh Indonesia. (*)