KETIK, SURABAYA – Sosoknya memang seperti itu. Energik dan nggak bisa diam. Otaknya penuh ide dan ingin segera dia tuangkan.
Kali pertama saya melihatnya di momen perayaan ulang tahun kantor saat kami berada satu payung kali pertama hampir sedekade silam.
Kala itu diadakan lomba kostum. Semua karyawan diminta datang dengan penampilan paling gokil. Kebanyakan dari kami cuma datang dengan tambahan kaca mata, topi atau aksesoris kecil-kecil.
Tapi sosok yang satu ini beda. Dia memboyong sepeda kebo beneran ke kantor kami yang berada di lantai 4. Kostumnya ala-ala kompeni di zaman Belanda. Lengkap dengan topi dan tongkat.
Saat masuk ke lokasi acara, dia tersenyum lebar dan tangannya melambai-lambai ke semua orang dengan pede-nya. Dia langsung jadi sorotan satu ruangan.
"Siapa orang ini? Boleh juga gayanya," batin saya saat itu.
Selanjutnya beberapa kali kami berinteraksi. Ternyata dia punya jabatan penting. Manager Marketing. Tidak seperti korps marketing kebanyakan yang sering berlama-lama di ruangan sendiri, dia kerap menyambangi ruang redaksi untuk mengajak diskusi.
Ide-ide yang dia ungkapkan ternyata begitu bervariasi. Skill komunikasinya juga mumpuni. Bukan hanya itu, ternyata dia juga mampu membangun tim dengan baik untuk eksekusi.
Jadi saya tidak heran jika saat itu karirnya begitu cepat hingga mampu menembus level jajaran direksi.
Waktu berselang ternyata dia memilih angkat kaki lebih dulu dari kantor. Belakangan saya tahu, dia melakukannya untuk mengejar mimpi-mimpinya yang jauh lebih besar lagi.
Beberapa lini bisnis kini telah dia miliki. Termasuk media yang dia sebut-sebut sebagai tempatnya mendapat banyak bekal hidup.
Dia kini juga menggeluti bisnis manajemen parkir modern. Lahan parkir yang tertata rapi, bersih, dan profesional di beberapa titik Kota Madiun hari ini adalah buah dari sentuhannya.
Antaranya di RSUD Sogaten, Pasar Sleko, Pasar Besar Madiun, Sutomo 53, maupun Jalan Jawa. Itu belum termasuk di kota-kota lain seperti Jombang, Malang, dan Surabaya.
Satu mungkin yang juga tak akan pernah saya lupakan seumur hidup dari sosoknya. Uluran tangannya yang tak pernah berhenti untuk orang-orang sekeliling.
"Kerja ikhlas, tuntas dan tidak perhitungan itu ndak mudah. Tapi kalau bisa melakukannya, rezeki sering datang dari sumber-sumber yang tak terduga. Itu yang saya rasakan selama ini," ucapnya suatu waktu.
Atas permintaan masyarakat dan dukungan orang-orang terdekat kini dia sedang melangkah mengikuti kontestasi Pilkada 2024 sebagai bakal calon wakil wali kota di salah satu kota Jawa timur itu.
Semoga para elit politik dan warga Kota Madiun berkenan dan menerima, juga ikut berkesempatan mendapat sentuhan manajerial ampuhnya itu.
Bismillah Mas Kia. Doa kami semua menyertai anda!
Catatan oleh Ahmad Kurnia, Chief Business Officer PT. Ketik Media Siber. (*)