KETIK, JAKARTA – IQ atau Intelligence Quotient merupakan salah satu faktor yang menentukan kecerdasan. IQ biasanya diturunkan dari orang tua namun IQ juga bisa dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan pola asuh orang tua.
Selain itu pendidikan juga memiliki andil besar terhadap jumlah IQ pada anak, ditambah support sistem dan dinamika sosial juga berpengaruh dengan tingkat IQ Seseorang.
Akan tetapi di satu sisi IQ juga bisa mengalami pengurangan. Hal ini dipengaruhi oleh presssure atau tekanan dari orang sekitar hingga munculnya tanda-tanda seperti gangguan kesehatan sehingga mengurangi performanya.
Selain itu juga pola hidup yang tidak sehat juga juga bisa memicu kerusakan otak seperte begadang, jarang berolahraga dan minum minuman beralkohol. Dari kerusakan otak tersebut, kecerdasan untuk kemampuan kognitif hingga mengelola informasi ini akan berkurang. Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa memicu kerusakan otak yang berimbas pada pengurangan IQ.
1. Infeksi
Ketika tubuh terkena infeksi atau mengalami inflamasi ternyata juga mempengaruhi IQ kita. Studi yang dilakukan oleh peneliti Aarhun University ini menemukan bahwa orang-orang yang memiliki infeksi pada tubuh memiliki hasil nilai yang lebih rendah pada tes kognitif dibandingkan yang lainnya. Pengurangan ini terjadi karena respon imun pada tubuh yang sedang fokus melawan inflamasi dan infeksi.
2. Gangguan bawaan lahir
Hal yang memiliki andil cukup besar terhadap pengurangan IQ selanjutnya adalah gangguan bawaan lahir yang terjadi pada anak, seperti autism dan celebral palsy. Untuk itu biasanya anak ini akan didampingi oleh para guru pendamping.
Namun bukan berarti anak-anak dengan gangguan ini tidak cerdas, mereka juga bisa menonjolkan diri pada hal-hal yang memang menjadi daya tarik mereka. Akan tetapi hal tersebut membutuhkan kesabaran melalui proses terapi dan pembelajaran dalam waktu yang cukup lama.
3. Cedera Kepala
Sepertinya sudah banyak orang tahu jika cedera kepala memiliki pengaruh besar terhadap kemampuan kerja memory. Menurut penelitian Taipei Medical UNiversitu, perempuan yang memiliki luka trauma pada bagian otaknya memiliki nilai working memory yang rendah melalui MRI.
Hal ini juga bisa dialami oleh kaum pria namun perempuan ternyata lebih rentan karena membutuhkan waktu yang lebih lama untuk pulih dari cedera.
4. Insomnia
Tidur merupakan salah satu fase yang penting bagi tubuh, khususnya otak. Oleh sebab itu gangguan tidur seperti insomnia memiliki andil besar terhadap kerusakan sel-sel otak khususnya sel yang bertugas untuk alertness serta kemampuan kognitif.
Selain itu kurang tidur juga bisa mengurangi jumlah neuron, yang menyebabkan otak kelelahan dan mempengaruhi kemampuam berfikir.(*)
