KETIK, SURABAYA – Cabang Olahraga (Cabor) Panjat Tebing akan memindahkan venue dari Sidoarjo ke Surabaya. Kesepakatan ini muncul setelah rapat koordinasi teknis (Rakornis) Porprov VIII/2023 di Gedung KONI Jatim, Sabtu (12/8/2023).
Sebelumnya Tuan rumah cabor panjat tebing telah berkirim surat ke KONI Jatim dengan nomor surat 426/695/438.5.17/2023, tertanggal 7 Agustus 2023, yang ditandatangani Kepala Dinas Kepemudaan dan Pariwisata Sidoarjo, Joko Supriyadi.
“Kami menyepakati perpindahan venue di Surabaya. Ini merupakan pengalaman pertama, di mana tuan rumah belum memiliki dinding panjat,” kata Ketua Umum FPTI Jatim, Dhanu Iswara, Minggu (13/8/2023).
Dhanu menjelaskan hasil rapat tidak secara otomatis telah berlaku untuk memindahkan lokasi Porprov VIII. Nantinya hasil rapat akan diteruskan ke KONI Jatim untuk mendapat persetujuan.
Apabila disetujui, seluruh anggota FPTI Jatim akan melakukan finalisasi. Setidaknya masih perlu membahas beberapa hal teknis yang berkaitan dengan lomba. Misalnya penginapan peserta, katering, dan upacara pengalungan medali.
“Beberapa peserta ada yang sudah melunasi penginapan. Ada pula yang mengusulkan bantuan katering dan penginapan,” Dhanu menambahkan.
Ketua Umum FPTI Surabaya, Moch Efendi menilai venue milik KONI Jatim di Surabaya lebih representatif. Selain itu, tempat ini sudah terbiasa menggelar kejuaraan berskala nasional.
“Tidak masalah pindah. Ini pilihan terbaik yang harus diambil FPTI agar panjat tebing tetap dilombakan,” kata Kriwul, sapaannya.
Adapun Ketua FPTI Bangkalan, Erik Rahmad Ansyori mengusulkan agar ada bantuan penginapan di sekitar venue. Sebab kontingen Bangkalan telah melunasi penginapan di Sidoarjo. Otomatis mereka harus meninggalkan penginapan apabila cabor panjat tebing benar-benar pindah ke Surabaya.
“Kami berharap ada subsidi (penginapan). Terus terang kami sudah melunasi penginapan, dan tidak mungkin dananya ditarik ulang,” jelas Erik.
Erik memaklumi perpindahan venue yang disebabkan ketidaksiapan. Pria yang juga pengurus KONI Bangkalan ini mengakui panjat tebing bukan satu-satunya cabor yang berpindah.
Ketua FPTI Sidoarjo, Badai Atmaja meminta maaf kepada seluruh peserta atas perpindahan venue akibat belum adanya fasilitas di Kota Delta. Menurutnya hal ini tidak perlu lagi terjadi di ajang serupa tahun berikutnya.
Adapun Wakil Ketua KONI Jatim, Dedi Suhajadi menilai hasil rakornis ini sudah ada kesepakatan. Selanjutnya KONI Jatim akan segera membahas hasil rapat koordinasi teknis.
“Secepatnya akan dibahas agar teman-teman FPTI segera melakukan persiapan. Terus terang, panjat tebing salah satu lumbung emas Jatim. Salah satunya PON,” tegas Dedi. (*)