KETIK, PASAMAN BARAT – Bupati Pasaman Barat, Hamsuardi, berharap momen Pilkada 2024 tidak merusak hubungan silaturahmi meski terdapat perbedaan pilihan dalam masyarakat. Hal itu ia sampaikan, Selasa (30/7/2024).
"Harapan saya pribadi bagi warga Pasaman Barat hendaklah kita semua dapat menjaga kesejukan, persatuan dan tali persaudaraan dalam ajang kontestasi Pilkada tahun ini," kata Hamsuardi.
Ia meminta masyarakat tidak bertindak terlalu berlebihan yang berpotensi merusak kerukunan antar sesama. Ia juga berharap masyarakat mampu menyikapi momen Pilkada dengan bijaksana dan menghargai perbedaan pilihan yang niscaya terjadi.
Menurut Hamsuardi, Fenomena Swing Voters menjelang Pilkada juga bukanlah hal baru. Dinamika tersebut merupakan hal lazim terutama dilingkungan masyarakat yang terlibat dalam politik praktis.
"Biasanya menjelang perhelatan Pilkada banyak kita lihat yang biasa menjelekkan tetiba jadi menyanjung. Yang biasa menyanjung tetiba jadi menjelekan dan menghujat. Jangan Heran !" ujar Bupati.
Menurut Hamsuardi, fenomena tersebut tidak hanya terjadi di kalangan akar rumput bahkan hal yang lumrah di tingkat elit politik.
Ia menyebut di samping sisi positif, politik juga memiliki intrik yang berkonotasi negatif dan berpotensi memecah belah. "Kita sebagai masyarakat jangan mau dipecah-pecah kalau suka tinggal pilih. Tidak suka jangan dipilih ," tegas Hamsuardi.
Bupati Hamsuardi juga memohon dukungan dari masyarakat untuk memahami serta membantu mensukseskan program unggulan dari pemerintah daerah Pasaman Barat.
Lebih lanjut bupati menjelaskan, adapun program yang tengah berjalan di tengah masyarakat tersebut diantaranya adalah Program Universal Health Coverage (UHC) atau Berobat gratis.
Bupati menyebut, melalui program ini, masyarakat Pasaman Barat yang sakit, dapat berobat ke Puskesmas dan Rumah Sakit bahkan hingga ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo di Jalarta, hanya dengan membawa KK dan KTP.
"Bila kurang paham caranya hubungi petugas kesehatan atau kepala jorong dan perangkat nagari setempat," katanya.
Selanjutnya adalah Program Magrib Mengaji. Bupati menyebut, program Magrib Mengaji bertujuan melazimkan membaca Al-Qur'an ditengah masyarakat yang dimulai sejak usia dini. Dengan program tersebut diharapkan masyarakat lebih memahami dan mencintai Alquran yang merupakan pedoman hidup dunia dan akhirat bagi seorang muslim.
Selanjutnya Proram Pemda dalam Mengaktifkan Dai Nagari. Melalui program ini, setiap Nagari (Desa) disiapkan seorang Da'i dengan harapan, tidak ada lagi masyarakat yang tidak bisa sholat dan tidak bisa mengaji. "Dan tidak ada lagi masjid dan musholla yang tidak mengumandangkan adzan ketika masuk waktu shalat," jelas Bupati.
Program berikutnya adalah Sekolah Gratis. Menurut Hamsuardi program sekolah gratis menekankan penghapusan pungli di sekolah setingkat SD dan SMP di Pasaman Barat sehingga penyelenggaraan pendidikan setingkat SD dan SMP benar-benar bersih dari pungutan liar. "Kita tidak mau lagi mendengar sekolah mengadakan rapat bersama wali murid dengan tujuan meminta dana," jelas bupati.
Selanjutnya ada program Study Tour. Dalam program ini, Pemda Pasaman Barat membawa anak anak berprestasi jalan-jalan keluar negri dalam rangka studi banding. Adapun tujuan dari Study Tour diharapkan dapat merangsang kemauan siswa agar lebih giat meningkatkan prestasi belajar.
Selain program tersebut, Pemkab Pasaman Barat juga memiliki program Tahfidz Alquran yang melazimkan siswa SD dan SMP mengkoleksi hafalan Alquran. Program Tahfidz Alquran juga kerap dijadikan sebagai ajang perlombaan antar siswa di Pasaman Barat.
Di akhir, bupati berharap program Pemerintah Daerah tersebut dapat dinikmati masyarakat dan menjadi amal jariah bagi dirinya di akhirat kelak. "Semoga ketika nanti saya telah tiada, jasad sudah bersatu padu dengan tanah, hal tersebut dapat menjadi penolong bagi saya di Yaumil Hisab," pungkas Hamsuardi. (*)