KETIK, TRENGGALEK – Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin membuka Kejuaraan Tenis Junior Wilayah II Jawa Timur di lapangan tenis indoor Jwalita Trenggalek, Minggu (1/7/2023).
Pada kejuaran iini diikuti 71 atlet dan merupakan yang terbesar jika dibandingkan dengan tuan rumah lainnya. Mereka berasal dari Tulungagung, Kabupaten / Kota Kediri, Jombang, Nganjuk dan Trenggalek sebagai tuan rumah.
Mas Ipin, sapaan akrabnya berharap dengan adanya kejuaraan di kelompok umur ( KU ) 10, 12, 14 dan 16 wilayah II Jawa Timur para atlet Trenggalek bisa meroketkan prestasinya. "Saya ucapkan selamat bertanding bagi para peserta di kejuaraan ini, " kata Mas Ipin kepada Ketik.co.id.
Mas Ipin mengapresiasi salah satu atlet tenis Trenggalek yang ikut kejuaraan ini berhasil meraih medali emas di Unesa.
" Peserta yang hadir di kejuaraan ini merupakan yang terbanyak dari daerah lain yang ditunjuk sebagai tuan rumah oleh Pengprov Pelti Jawa Timur. Jadi kita patut bangga, " imbuhnya.
Pembinaan pemain usia muda harus terus digalakan dan Pengcab Pelti Trenggalek sudah pasti punya rencana. " Terbukti atlet berusia 10 tahun bisa berprestasi di luar. Jadi tidak sekedar jago kandang, " tandasnya.
Bupati Mas Ipin berbaur dengan para peserta sebelum pertandingan ( Foto : Agus Riyanto / Ketik.co.id )
Orang nomor satu di Trenggalek ini menegaskan, agar para petenis Trenggalek yang tampil di KU 10, 12, 14 dan 16 bisa tampil hingga babak final. " Kita lihat saja dari semua KU tersebut yang masuk final ada atlet Trenggalek apa tidak, " tukasnya.
Dia menambahkan, sebentar lagi ada kejuaraan di tingkat provinsi kemudian kejuaraan nasional. "Kalau di Trenggalek banyak yang berprestasi kita beranilah ambil yang provinsi agar para atlet bisa meroketkan prestasinya, " ungkapnya.
Sementara itu, di tempat yang sama, Ketua Bidang Pertandingan Pengprov Pelti Jawa Timur, Gatot Santoso menyampaikan, salah satu pertimbangan ditunjuknya Trenggalek sebagai tuan rumah, karena kepengurusan Pencab Pelti Trenggalek baru dilantik.
Sehingga, bisa menjadi pembelajaran bagi para pengurus melaksanakan even atau perrtandingan. " Jika nanti berhasil di tingkat karesidenan bisa naik ke tingkat provinsi, " tegasnya.
Gatot menyebut, setelah naik ke tingkat provinsi namanya Kejurprov. Pesertanya adalah seluruh provinsi. " Di wilayah provinsi ini juara 1 dan 2 umur 10 - 16 tahun akan diundang di Kejurprov. Jadi itu merupakan tingkatan untuk melaksanakan even. Setelah itu jika berhasil di tingkat provinsi akan naik di tingkat nasional atau Tenis Diakui Pelti ( TDP ), " ujarnya.
Sedangkan kabupaten yang ditunjuk selain Trenggalek, lanjut Gatot ialah Korwil I Lamongan, Korwil II Trenggalek, Korwil III Madiun, Korwil IV Kota Batu, Korwil V Kota Probolinggo dan Korwil VI Bangkalan Madura.
Gatot bersyukur dan sangat puas atas gelaran kejuaraan ini. Karena, bupati ikut hadir di acara pembukaan. Tak terkecuali keterlibatan pemkab dalam cabor tenis. "Kalau di daerah lain unsur panpelnya tidak dari jajaran pemkab, " jelasnya.
Terpisah, Ketua Panpel Turnamen Edi Supriyanto mengakui jika dibandingkan dengan cabor lain, untuk tenis memang kirang regenerasi. Sehingga, melalui even seperti ini bisa jadi penyemangat. "Nanti kami akan menyusun strategi. Paling tidak dikenal dulu, disayangi dan diminati. Nanti bisa melalui jalur akademis, " tutupnya (*).