KETIK, JEMBER – Aksi demo dilakukan ratusan buruh Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kahyangan di depan Pendapa Wahyawibawagraha pada Rabu (1/3/2023).
Bupati Jember Hendy Siswanto menemui langsung massa aksi tersebut dan angkat bicara di depan ratusan demonstran.
Bupati Hendy bahkan naik ke atas mobil untuk menyampaikan penjelasan yang menjadi polemik dari aksi demo tersebut. Para buruh datang untuk menuntut kenaikan upah yang sesuai dengan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Jember.
“Jadi saya dan Gus Firjaun memimpin Jember baru 2 tahun, selama 1 tahun 4 bulan itu pandemi Covid-19 dan kondisi ekonomi saat Covid-19 memang tidak stabil, pun demikian harga kopi anjlok saat Covid-19 sehingga pendapatan minus. Sejujurnya kalau kita bicara asas perusahaan atau bisnis yang sebenarnya maka PDP Kahyangan ini sudah pailit dan tutup,” ujar Bupati Hendy Siswanto.
Namun, dengan kondisi tersebut, Bupati Hendy akan mengupayakan segala bentuk perbaikan dan memulihkan kembali PDP Kahyangan menjadi seperti sedia kala. Serta ia menegaskan tidak akan menutup PDP Kahyangan mengingat kondisinya sudah terpuruk.
“Yang jelas PDP Kahyangan ini sudah mempunyai 1300 orang karyawan dan itu warga Jember, dan saya tidak akan menutup perusahaan ini, tak mungkin juga aset PDP Kahyangan dijual untuk bayarin karyawan sesuai UMR,” ucap Bupati Hendy.
Sementara itu, ia mengajak seluruh pihak tak terkecuali jajaran pimpinan dan seluruh karyawan PDP Kahyangan untuk berkolaborasi dan mendukung inovasi dalam memulihkan kondisi PDP Kahyangan.(*)