Buntut Kematian Mahasiswa NTT, Wali Kota Minta Tak Ada Sweeping Kos-Kosan

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Marno

26 Juni 2023 12:16 26 Jun 2023 12:16

Thumbnail Buntut  Kematian Mahasiswa NTT, Wali Kota Minta Tak Ada Sweeping Kos-Kosan Watermark Ketik
Wali Kota Malang, Sutiaji (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Pengeroyokan mahasiswa Universitas Tribuana Tunggadewi (Unitri) hingga tewas, kini berbuntut panjang. Kematian Krisnael Murri membuat teman asal daerahnya terpancing emosi dan melakukan sweeping hingga perusakan pada Minggu (25/6/2023) dini hari. Atas aksi yang meresahkan warga tersebut, Wali Kota Malang Sutiaji meminta mahasiswa untuk tidak melakukan sweeping.

"Tolong jangan ada sweeping karena pemerintah tidak akan diam. Siapa yang berbuat ya nanti akan kita cari, dan masyarakat mendukung sepenuhnya. Membantu bagaimana orang yang kemarin melakukan kejahatan, siap-siap masyarakat ikut mencari," ujar Sutiaji, Senin (26/5/2023).

Pengeroyokan bermula saat Krisnael menghadiri perayaan kelulusan wisuda salah satu temannya. di sebuah kafe di Tegalgondo, Kecamatan Karangploso. Perayaan tersebut diiringi dengan pesta miras. Saat perjalanan pulang, korban dikeroyok hingga tewas oleh pelaku yang juga tergabung dalam pesta miras tersebut.

Kabar kematian Krisnael terdengar ke telinga temannya yang berasal dari organisasi daerah (orda) yang sama, yakni Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Teman-teman korban pun melakukan sweeping di rumah kos-kosan untuk mencari pelaku.

Menanggapi kejadian tersebut, Sutiaji meminta para mahasiswa untuk menghargai dan tidak membuat kekacauan di Kota Malang. Aparat kepolisian yang akan menyelesaikan persoalan tersebut.

"Jangan sampai Anda melakukan kegiatan yang kontraproduktif. Sekali lagi saya juga menyampaikan bahwa membuat kekacauan di daerah lain itu tidak boleh," seru Sutiaji.

Termasuk dengan acara pesta miras yang dapat menyebabkan terjadinya pelanggaran norma masyarakat. Aksi yang disebabkan oleh sekelompok mahasiswa asal NTT tersebut telah membuat masyarakat menjadi khawatir dan ketakutan. 

"Mabuk-mabukan memang domainnya mereka, tapi jangan sampai mengganggu orang lain. Ketika sudah mengganggu orang lain, itu sudah berurusan dengan pihak lain. Mungkin (kebiasaan) tersebut bagi kelompoknya baik, tapi kalau di sini (Kota Malang) tidak baik, ya jangan dilakukan," tegasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Tawuran mahasiswa mahasiswa unitri Universitas Tribuana Tunggadewi mahasiswa tewas mahasiswa NTT