KETIK, SURABAYA – Perum Bulog Jatim telah menyalurkan 300 ribu ton Jagung ke peternak pada tahun 2024. Jumlah ini terdiri dari 55 ribu ton dari petani lokal, sedangkan 245 ribu ton jagung impor.
Meskipun begitu, harga jagung terpantau masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Tingginya harga jagung ini hampir di semua kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur.
Berdasarkan Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jatim per 24 Juni 2024, harga rata-rata Jatim yakni Rp8.139 per kg. Harga rata-rata tertinggi di Kota Madiun Rp12.000 per kg. Sementara harga rata-rata terendah di Kota Probolinggo Rp5.666 per kg.
Harga rata-rata terendah Rp5.666 per kg itu masih di atas HET yang ditetapkan Badan Pangan Nasional (Bapanas) HET harga jagung pililan kering tingkat produsen Rp4.200 per kg. Sedangkan tingkat konsumen Rp5.000 per kg.
"Ini merupakan tugas dari pemerintah pusat untuk menopang kebutuhan peternak kecil sehingga kami sudah menggelontorkan 300 ribu ton jagung untuk peternak," kata Kepala Perum Bulog Jatim Awaludin Iqbal, Selasa (25/6/2024).
Iqbal mengakui bahwa saat ini masih ditopang oleh hasil impor. Namun pihaknya juga berupaya menyerap jagung petani. Tak hanya petani di Jawa Timur saja. Melainkan juga petani di luar provinsi.
"Serapan jagung petani ini cukup banyak. Jagung ini berasal dari Gorontalo dan Nusa Tenggara Barat (NTB)," pungkasnya. (*)
Bulog Jatim Gelontorkan 300 Ribu Ton Jagung ke Peternak, Tapi Harga Masih di Atas HET
Jurnalis: Moch Khaesar
Editor: Gumilang
26 Juni 2024 00:45 26 Jun 2024 00:45