KETIK, PALEMBANG – Sejak awal tahun 2024, Badan Pusat Statistik (BPS) Palembang telah mencatat bahwa di Kota Palembang sudah terjadi deflasi sebanyak empat kali hingga bulan Agustus.
Meski demikian, masyarakat perlu diwanti-wanti akan adanya gelombang inflasi yang diperkirakan dimulai bulan depan, yakni Oktober sampai akhir tahun mendatang.
Kepala BPS Palembang, Yudhistira Arya Noegraha menyebutkan, setidaknya ada lima komoditas yang bisa memicu laju inflasi, yakni emas perhiasan, BBM nonsubsidi, beras, cabai merah, dan bawang merah.
Dari lima komoditas tersebut, Yudhistira menjelaskan bahwa hanya ada tiga komoditas yang bisa ditekan laju inflasinya dengan cara mengendalikan harga pasar, yakni bawang merah, cabai merah, serta beras.
Mengenai dua komoditas lain berupa BBM nonsubsidi dan emas perhiasan, Yudhistira mengungkapkan, pemerintah tidak bisa melakukan intervensi terkait fluktuasi harga emas dan BBM nonsubsidi.
“Emas perhiasan dan BBM nonsubsidi harganya tidak bisa diintervensi oleh pemerintah, kerena fluktuasi harga emas ditentukan oleh nilai tukar rupiah serta dampak geo politik global," ungkap Yudhistira, Selasa 3 September 2024.
"Sedangkan harga BBM nonsubsidi tidak bisa diintervensi karena ditentukan oleh harga minyak dunia,” tegasnya.
Karena itu, ia meminta pemerintah untuk waspada mengenai inflasi yang akan terjadi. Sebab belakangan ini, harga cabai keriting dan bawang merah terus merosot, sedangkan beras masih stabil.
"Kalau sudah turun harganya, tinggal menunggu saja kapan harganya akan kembali naik, karena trennya memang seperti itu, sehingga dikhawatirkan bulan depan tidak akan lagi bisa deflasi tapi justru inlfasi," kata dia.
Yudhistira menjelaskan, berdasarkan rilis BPS Palembang tanggal 2 September 2024, inflasi Kota Palembang pada bulan Agustus menurut perhitungan month to month sebesar -0,27 persen, sedangkan inflasi year on year berada di angka 1,85 persen.
Angka tersebut disumbangkan oleh 393 komoditas yang dicatat oleh BPS Palembang, dengan rincian sebanyak 77 komoditas mengalami penurunan harga, 86 komoditas naik harga, serta 230 sisanya berada di harga yang relatif stabil.
Beberapa komoditas yang harganya menurun adalah daging ayam ras, bawang merah, ikan patin, dan telur ayam ras. Sedangkan yang mengalami kenaikan harga di antaranya emas, BBM, angkutan udara, beras, dan timun.
Perbandingan dengan Inflasi Nasional
Berdasarkan data BPS Pusat, pada bulan Agustus tercatat mengalami inflasi sebesar -0,03 month to month, dengan inflasi tahunan year on year tercatat sebesar 2,12 persen.
Jika dibandingkan dengan data tersebut, inflasi Kota Palembang masih jauh lebih rendah dari angka nasional.
Menanggapi ancaman inflasi bulan depan, Pj Wali Kota Palembang, Ucok Abdulrauf Damenta mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Usaha Logistik (Bulog) untuk ketersediaan bahan baku.
"Kita koordinasi dengan Bulog soal pasokan di pasaran juga stok agar aman hingga akhir tahun sehingga harga tetap terkendali," kata Ucok.
Ia pun menargetkan sampai akhir tahun 2024 nanti, inflasi year on year Kota Palembang tidak akan mencapai asumsi inflasi 2024 yang berkisar pada angka 2 sampai 3 persen.(*)