KETIK, JAKARTA – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) membeberkan aktivitas vulkanik Gunung Merapi selama sepekan. Sebanyak 156 kali guguran lava ke arah barat daya teramati sejak tanggal 9 hingga 13 Juli 2023.
Menurut Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso, sebanyak 152 guguran lava teramati ke hulu Kali Bebeng sejauh maksimal 2 kilometer dan 3 kali ke hulu Kali Boyong sejauh maksimal 0,8 kilometer. Serta satu kali ke hulu kali putih sejauh maksimal 1,2 kilometer.
Aktivitas guguran lava, kata Agus, menyebabkan sedikit perubahan pada kubah barat daya. Itu berdasarkan analisis morfologi kubah lava dari stasiun kamera Merbabu, Deles5, Tunggularum dan Babadan2.
"Sedangkan untuk kubah tengah tidak teramati perubahan yang signifikan," ungkap Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso seperti dilansir Harian Jogja.
Selain guguran lava, aktivitas kegempaan tercatat cukup banyak selama sepekan, tapi intensitasnya masih lebih rendah dibandingkan minggu sebelumnya. Hanya gempa guguran yang paling dominan.
"Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih rendah dari minggu lalu, namun jumlah gempa guguran masih cukup tinggi," jelas Agus menambahkan.
Aktivitas kegempaan yang tercatat selama sepekan di antaranya gempa vulkanik dangkal sebanyak 13 kali, gempa fase banyak 44 kali, 8 kali gempa tektonik serta 3 kali gempa frekuensi rendah. Sementara gempa guguran mencapai 911 kali.
Dari aktivitas vulkanik Gunung Merapi, masih ada potensi guguran lava dan awan panas di sektor selatan-barat daya. BPPTKG menetapkan status Siaga. Radius aman untuk aktivitas manusia sejauh 3 sampai 7 kilometer.(*)