KETIK, BATU – Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Batu Agung Sedayu mengatakan bahwa, pihaknya mengupayakan pengadaan Alat Early Warning Sistem (EWS) banjir pada tahun 2024. EWS tersebut untuk mendeteksi dini potensi banjir bandang yang kerap terjadi di Kota Batu.
“Targetnya tahun ini, kalau tidak bisa ya tahun depan. Tapi yang pasti kami juga sudah menggandeng perguruan tinggi untuk mengembangkan EWS banjir tersebut,” katanya, Rabu (3/1/2024).
EWS itu, jelas Agung, untuk mengukur ketinggian air. Apabila muka air di daerah hulu sudah setinggi batas maksimal, EWS akan memberikan sinyal ke alat yang ada di daerah hilir. Sehingga, masyarakat bisa waspada dan mengantisipasi sebelum banjir datang.
"EWS sekitar Rp 150 juta per alat. Kita upayakan kerjasama dengan perguruan tinggi untuk pengembangannya," tambahnya.
Agung mengatakan, BPBD juga telah memetakan hulu sungai di Lereng Gunung Arjuno yang akan dipasang EWS. Pemetaan tersebut melibatkan petugas dari Perhutani dan Tahura R Soerjo.
"Dari pemetaan itu, ada titik-titik ideal untuk dipasang EWS banjir. akan dipasang di Pusung Lading dan Kali Ledok kawasan Gunung Arjuno," ujarnya.
Sebelumnya, BPBD Kota Batu telah memasang 12 EWS di 12 titik rawan longsor dalam lima tahun terakhir. Menurutnya, EWS di Dusun Brau Desa Gunungsari sudah berfungsi dengan baik. Salah satunya berhasil mendeteksi tanah longsor, sehingga 15 KK dapat terselamatkan sebelum longsor terjadi.
"Saya tekankan lagi kita sesuai prioritas kuta sudah memasang EWS tanah longsor kita pasang di 12 titik untuk kedepannya kita memang akan merencanakan untuk mengadakan EWS banjir bandang," jelasnya.(*)