KETIK, SURABAYA – Nobella Indradjaja (40) warga Graha Famili blok N/115, Babatan Wiyung, Surabaya memutuskan untuk menjadi mualaf setelah lima tahun belajar agama Islam.
Ikrar menjadi mualaf berlangsung di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS) dan dipimpin langsung DR KHM Sudjak MAg. Sementara yang menjadi saksi adalah Chamdani SE dan Hadi Suhud.
Nobella membeberkan perjalanannya menjadi mualaf. Ia mengaku berasal dari keluarga yang majemuk karena orang tuanya juga mualaf.
”Saya dari lingkungan keluarga yang majemuk, karena ayah saya juga mualaf,” kata Nobella, Sabtu (23/3/2024).
Nobella mengenal Islam dari ayahnya yang sering bercerita sejak kecil. Namun, ia belum punya niat untuk mengikuti jejak ayahnya masuk Islam.
Kehilangan orang tua membuat Nobella kehilangan arah. Kondisi itu yang menuntunnya untuk masuk Islam.
”Dalam pikiran saya pun terlintas untuk mencari ketenangan yang dulu sering diceritakan ayah,” jelas Nobella.
Nobella semakin mantap masuk Islam setelah mendapat dukungan dari teman baiknya. Ia pun mengucap syahadat di Masjid Al-Akbar Surabaya.
Sementara menurut Humas MAS Helmy M Noor, Nobella bukan satu-satunya mualaf yang berikrar di Masjid Al-Akbar Surabaya.
"Ada 10 orang lebih telah ikrar mualaf atau mengikuti prosesi pembacaan dua kalimat syahadat di Masjid Al-Akbar, termasuk WNA dari Australia, Amerika, dan Korea,” tegasnya.(*)