KETIK, SIDOARJO – Dana bantuan keuangan (BK) dari anggota DPRD Sidoarjo, menyebar ke berbagai desa. Daerah pemilihan (dapil) bakal calon anggota legislatif menjadi jujukan utama dengan anggaran ratusan juta hingga miliaran rupiah. Realisasinya pun macam-macam.
Di Kecamatan Porong, dana BK direalisasikan dalam berbagai fasilitas publik. Ada tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) dengan anggaran Rp 100 juta. Desa Candipari memperoleh dana BK pada 2021 Rp 100 juta, pada 2022 Rp 0, dan pada 2023 Rp 400 juta. Kepala Desa Candipari Nur Hadi tidak bersedia memberikan komentar tentang dana BK dari anggota DPRD yang diterimanya.
Di Desa Kesambi, Kecamatan Porong, ada pembangunan gedung serbaguna. Pada 2022, desa itu dikucuri BK Rp 1,3 miliar. Pada 2023, dana BK dikucurkan Rp 300 juta sebelum APBD Perubahan.
Di Desa Jatikalang, Kecamatan Prambon, ada kolam budidaya ikan dan pengeboran air. Pada 2021, desa itu mendapatkan dana BK Rp 1,05 miliar. Pada 2022, desa itu mendapatkan dana BK Rp 400 juta. Nilai BK bertambah lagi Rp 1,15 miliar pada 2023.
Saat Ketik.co.id mendatangi Balai Desa Jatikalang, Kecamatan Prambon, Kepala Desa Budi Utomo sedang tidak berada di kantornya. Namun, di balai desa terpampang jelas perincian APBDes. Baik anggaran pendapatan maupun anggaran belanja.
Lapangan Sepak Bola Desa Candinegoro, Kecamatan Wonoayu, Diuruk dengan biaya dana BK dari anggota DPRD Sidoarjo. (Foto: Fathur Roziq/Ketik.co.id)
Saat wartawan mengunjungi kolam ikan itu, tidak ada penjaganya. Seorang warga mengatakan biasanya penjaga itu selalu ada. Tapi, pada Kamis siang (2/11/2023) lalu, penjaga tidak ada.
Di Desa Candinegoro, Kecamatan Wonoayu, ada pembuatan lapangan sepak bola. Anggarannya Rp 100 juta. Pada 2021, desa itu diberi dana BK Rp 100 juta Desa itu memperoleh dana BK Rp 800 juta pada 2022. Lalu, Rp 100 juta pada 2023.
Saat mau dikonfirmasi, Kepala Desa Candinegoro Sama’un sedang tidak berada di kantor desa. Salah seorang kepala dusun (Kasun) di desa setempat mengaku tidak tahu pasti penggunaan dana BK di desanya.
”Yang paham Pak Lurah (Kades). Saya hanya Kasun di sini,” kata Kasun yang keberatan namanya disebutkan itu pada Selasa (7/11/2023) pagi.
Dia mengaku hanya tahu dana BK yang didapat Desa Candinegoro dipakai menguruk lapangan sepak bola. Pembangunan lapangan tersebut diusulkan oleh Karang Taruna Candinegoro.
”Setahu saya itu permintaan Karang Taruna kepada Kaji Reza (Rizza Ali Faizin anggota DPRD Sidoarjo),” ungkapnya.
Sementara itu, di Desa Dukuhsari, Kecamatan Jabon, ada pembangunan sauran drainase. Pada 2021, desa itu mendapatkan dana BK Rp 1,67 miliar. Pada 2022, Dukuhsari memperoleh dana BK Rp 360 juta. Pada 2023 ini, desa tersebut dikucuri dana BK Rp 405 juta. (*)