KETIK, SIDOARJO – Keluarga tidak mampu selalu menjadi perhatian utama Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali. Kalau masih ada di antara mereka yang belum mendapatkan bantuan, bupati yang karib disapa Gus Muhdlor itu prihatin. Mereka pasti dibantu.
”Kulo niku sak aken. Biasane wong gak duwe niku, ngenten-ngenteni bantuan kok gak metu-metu (Saya ini sedih. Biasanya orang tidak mampu itu selalu mengharapkan bantuan yang biasanya ditunggu-tunggu biasanya tetapi keluar-keluar),” ungkapnya saat penyerahan bantuan pangan di desa-desa wilayah Kecamatan Tanggulangin pada Kamis (15/6/2023).
Kedatangan Gus Muhdlor disambut gembira. Wajah-wajah semringah terlihat dari ribuan ibu-ibu dan bapak-bapak penerima bantuan cadangan beras pemerintah (CBP) tahun 2023 tahap ke-3 itu. Sesekali, bupati berusia 32 tahun tersebut menyapa ramah dan setengah bercanda. Mereka pun tertawa-tawa.
Jumlah penerima bantuan pangan itu mencapai 3.832 keluarga. Mereka berasal dari lima desa di Kecamatan Tanggulangin. Masing-masing Desa Ngaban, Desa Kalitengah, Desa Kalisampurno, Desa Kedensari, dan Desa Kludan.
Mereka tergolong penerima bantuan Program Keluarga Harapan/PKH dan Bantuan Pangan Non Tunai/BPNT. Bantuan diserahkan langsung di balai desa.
Gus Muhdlor mengatakan, jangan sampai ada keluarga prasejahtera yang tidak tersentuh bantuan pemerintah. Dia meminta masyarakat dan pemerintah desa melapor ke Dinas Sosial Pemkab Sidoarjo. Apabila, mendapati keluarga yang memerlukan bantuan. Mereka sangat mengharapkan bantuan tersebut.
Di Tanggulangin, bupati muda milenial itu mengecek para penerima bantuan. Dia menanyai langsung warga penerima bantuan. Apakah bantuan yang mereka terima selama ini lancar atau tersendat dan ada kendala.
”Yang antara keduanya (PKH maupun BPNT) mboten mudun blas, njenengan angkat tangan. Itu kadang nama di KTP invalid. Mungkin ejaan namanya tidak sesuai dengan penulisannya,” tanya Gus Muhdlor kepada warga penerima bantuan di Balai Desa Ngaban.
Gus Muhdlor menjelaskan, ada berbagai faktor penerima manfaat bantuan perlindungan sosial yang tidak lagi memperolehnya. Salah satunya, mereka memperoleh dua program bantuan sekaligus dari pemerintah. Namun, masyarakat tidak perlu khawatir. Dia memastikan masyarakat kembali dapat menerima bantuan meski hanya dari satu program.
”Sekarang ada kebijakan. Bila tahun lalu masyarakat dapat menerima dua bantuan sekaligus, tahun ini dijadikan satu. Entah itu dapat bantuan dari PKH atau BPNT,” ucapnya.
Namun, bila masih ada juga masyarakat yang belum menerima kembali bantuan tersebut, dia meminta Kaur Kesra desa segera mendata lagi. Siapa saja yang tidak lagi menerima bantuan. Dari data itu, Pemkab Sidoarjo akan mengajukan kembali bantuan tersebut.
Gus Muhdlor juga meminta kepedulian masyarakat kepada sesama. Segera lapor bila tahu ada warga tidak mampu yang memerlukan uluran tangan. Pemerintah desa akan turun langsung. Gus Muhdlor ingin pemerintah hadir bagi seluruh warga Sidoarjo. Terutama bagi warga kurang mampu.
"Kalau ada warga Ngaban lebih susah daripada njenengan, tidak mendapat bantuan apa pun, segera lapor ke desa. Nanti Baznas Sidoarjo akan memberi," ucapnya.
Lebih-lebih bila ada warga yang sudah tidak lagi mampu berbuat apa-apa. Hidupnya sendiri. Tanpa sanak saudara. Pemkab Sidoarjo akan hadir bagi warga Sidoarjo yang seperti ini. Program permakanan gratis akan disalurkan. Makan pagi dan malam dijamin Pemkab Sidoarjo.
Bupati Ahmad Muhdlor menyerahkan beras untuk ibu-ibu keluarga prasejahtera di Tanggulangin. Mereka gembira. (Foto: Kominfo Sidoarjo)
Kalau ada warga Ngaban, diberi beras tidak mampu memasak. Dikasih uang tidak mampu membelanjakan. Istri tidak ada. Anak tidak ada. Saudara juga tidak ada. Hidupnya sendirian.
”Njenengan lapor ke Kaur Kesra. Pagi akan diantarkan nasi. Sore juga akan diantarkan nasi," tuturnya.
Begitu pula soal berobat. Masyarakat yang tidak mampu tidak perlu takut berobat hanya karena masalah biaya. Pemkab Sidoarjo akan menjamin kesehatan masyarakat miskin. Cukup berbekal SKTM (surat keterangan tidak mampu) dari desa, masyarakat dapat berobat ke RSUD Sidoarjo maupun RSUD Sidoarjo Barat.
"Sekarang jangan takut lagi pergi ke rumah sakit karena alasan tidak punya biaya. Pergi ke Pak RT, bilang ke Pak Kades, minta surat keterangan tidak mampu. Langsung bisa masuk RSUD Sidoarjo atau RSUD Krian," pungkasnya. (*)