KETIK, MALANG – Pemerintah Kota Malang tengah mewacanakan pelengkapan infrastruktur yang ramah difabel. Salah satunya dengan menambah fasilitas lift yang ada di Gedung Balai Kota Malang.
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menjelaskan, selama ini Gedung Balai Kota Malang belum representatif terhadap layanan yang ramah difabel. Untuk itu ia mewacanakan agar tahun 2025 nanti dapat ditambahkan lift pada gedung setinggi dua lantai itu.
"Termasuk di Balai Kota itu kan bangunannya belum ramah difabel. Ada dua lantai, nanti 2025 saya minta untuk kita bangunkan lift agar mereka (difabel) bisa melihat-lihat ke atas," ujarnya, Senin (29/7/2024).
Menurutnya hal tersebut mampu memberikan manfaat bagi para difabel. Mereka juga dapat mengetahui lebih dalam perihal sejarah dan aktifitas Balai Kota Malang.
"Bangunan Balai Kota ini sudah terbuka, tapi mereka hanya bisa melihat yang di bawah. Jadi nanti mereka bisa melihat sejarahnya Balai Kota. Selama ini kan kesulitan untuk naik ke lantai dua," lanjutnya.
Wahyu juga telah meminta untuk menjadikan halanam Balai Kota Malang sebagai lokasi parkir untuk difabel yang berkunjung. Termasuk dengan kemudahan akses pelayanan maupun perizinan terhadap difabel.
"Di semua pelayanan, perizinan, kami wajibkan untuk ada porsi difabel. Sama seperti di Balai Kota, walaupun gak boleh parkir di area halaman depan, tapi untuk difabel saya prioritaskan untuk parkir di situ," tambahnya.
Wahyu juga menyoroti pendidikan yang diterima oleh para difabel. Ia meminta agar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang agar bersinergi dengan Yayasan Peduli Anak Cacat (YPAC) untuk menjaring guru-guru yang terampil mengajar difabel.
"Guru-guru YPAC ini kan sudah mempunyai keterampilan bagaimana mendidik difabel. Jadi kami membutuhkan mereka untuk menjadi guru bagi tenaga pendidik di sekolah-sekolah konvensional agar bisa mengajarkan bagaimana mendidik difabel," tutupnya.(*)