KETIK, SURABAYA – Masjid Al Akbar Surabaya (MAS) menggelar Kajian Tafsir Al-Jailani dengan menghadirkan Syeikh Muhammad Fadhil Al-Jaelani yang merupakan cicit dari Syeikh Abdul Qodir Al-Jailani untuk mengajarkan tafsir langsung kitab karya kakek buyutnya.
Dalam kajian tersebut hadir Gubernur Jatim periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa yang mengaku kagum dengan sosok Syeikh Muhammad Fadhil Al-Jaelani habiskan waktu 30 tahun untuk telaah tafsir karya Syeikh Abdul Qodir Al-Jailani.
"Untuk ditekahui jika sosok Syeikh Muhammad Fadhil Al-Jaelani yang menelaah filsafat karya Syeikh Abdul Qodir Al-Jailani di perpustakaan Vatikan tempat karya ulama besar itu selama 30 tahun," ucap Khofifah usai acara, Jumat (19/7/2024).
Khofifah saat memberikan sambutan di kajian tafsir Al-Jaelani di MAS, Jumat (19/7/2024). (Foto: Khaesar/Ketik.co.id)
Khofifah menceritakan awal mula mulai kajian tafsir Al-Jaelani digelar di MAS. "Ini mulanya sudah sejak 2022 lalu saat saya mendapatkan hadiah tafsir Al Jailani lalu saya mencoba membuka secara parsial dan googling bagaimana cerita tafsir ini barulah kemudian saya mendapat dari jejak ulama nusantara," ucap Khofifah.
Dengan hal ini membuat Khofifah usul kepada Syeikh Muhammad Fadhil Al-Jaelani untuk banyak membagikan tafsir tersebut.
"Tafsir ini yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia tetapi memahaminya juga tidak mudah maka saya mohon beliau berkenan mengajarkan arti dan tafsirnya," jelasnya.
Kajian Tafsir Al-Jaelani dipimpin oleh Syeikh Muhammad Fadhil Al-Jaelani, Jumat (19/7/2024). (Foto: Khaesar/Ketik.co.id)
Dengan hadirnya Syeikh Muhammad Fadhil Al- Jailani, Khofifah juga mengajak ahli tafsir ke MAS. "Kita lihat tadi antusias masyarakat cukup bagus, disini juga banyak Muffasir yang datang untuk mendapatkan ilmu langsung dari cucu Syeikh Abdul Qodir Al-Jailani," terangnya.
Mantan Menteri Sosial ini mengaku setiap sebulan dua kali, MAS menggelar kajian tafsir dari Syeikh Abdul Qodir Al-Jailani.
"Karena memang disini ada yang ahli dalam bidang tafsir," jelas Khofifah.
Khofifah mengaku acara tafsir ini dilakukan di Masjid Al-Akbar Surabaya lantaran memiliki fasilitas koneksi internet cukup bagus.
"Sehingga bisa dinikmati masyarakat luas dengan melihat langsung melalui Youtube atau media sosial lainnya," jelasnya. (*)