KETIK, MADIUN – Pemilik Ladima Tour Travel, Juwariah, angkat bicara memberikan klarifikasi terkait laporan dari salah satu calon jemaah haji Furoda, Nuryantini, yang gagal berangkat melalui Ladima Tour Travel. Hingga melaporkan kasus tersebut ke Polres Madiun.
Juwariah menjelaskan, Nuryantini bukan jemaah haji Furoda yang gagal berangkat melainkan mengundurkan diri. Dikarenakan ada penambahan biaya yang melambung seusai covid.
“Jadi Bu Nuryanti mengundurkan diri, bukan gagal berangkat seperti pemberitaan yang beredar. Ketika ada pengumuman tambahan, pada tahun 2023 biaya mencapai Rp 300 juta lebih, ketika biaya melambung beliau memilih untuk mundur.” jelas wanita yang akrab disapa Ari, Selasa (20/8/2024).
Karena mengundurkan diri, Nuryantini yang mendaftar haji ke Ladima pada tahun 2018 dengan jadwal keberangkatan tahun 2020 dan karena pandemi covid sehingga menjadi batal, meminta biaya yang telah disetorkan dengan jumlah sekitar Rp 234 juta untuk dikembalikan.
Pihak Ladimapun sudah mengembalikan Sebesar Rp 77 juta. Namun, sisa pembayaran yang belum dikembalikan inilah ditengarai menjadi sumber masalah, yang kemudian mendorong Nuryantini melaporkan Ladima Tour Travel kepada aparat penegak hukum.
"Karena mengundurkan diri, bu Nur meminta biaya yang disetorkan kepada kami untuk diminta kembali. Sudah ki kembalikan sebesar Rp 77 juta. Sisa kekurangan masih kami usahakan dan inilah yang mungkin menjadi permasalahan hingga kami dilaporkan,” jelasnya.
Keterangan yang sama, lanjut Juwariah, sudah disampaikan ke penyidik Polres Madiun saat dirinya memenuhi panggilan atas laporan Nuryantini tersebut beberapa waktu lalu. Dirinya datang ke Polres Madiun dengan didampingi kuasa hukumnya.
Pihak Ladima Tour Travel akan tetap bertanggung jawab dan memiliki itikad baik, menyelesaikan pengembalian dana tersebut. Sampai saat ini, Ladima Tour Travel masih beroperasi dan bahkan telah memberangkatkan rombongan umrah pertama pada bulan Juli 2024 setelah musim haji selesai.
“Pihak kami tidak akan lari dari tanggung jawab. Kami tetap berkomitmen untuk menyelesaikan masalah ini. Buktinya, Ladima Tour Travel masih beroperasi, dan pada bulan Juli lalu kami telah memberangkatkan 31 orang untuk Umrah,” pungkasnya. (*)