KETIK, SAMPANG – Fadlun Duifa, guru SMA Negeri 1 Torjun mengucapkan selamat hari Hari Guru Nasional 2024.
Menurut Fadlun Duifa, Hari Guru Nasional 2024 menjadi momentum yang tepat untuk merefleksikan kembali peran krusial seorang pendidik dalam membangun masa depan bangsa.
“Guru tak hanya sekedar mengajar, guru adalah sosok yang menginspirasi, pemimpin pembelajaran, dan agen perubahan”, ujarnya. Senin 24 November 2024.
Untuk mewujudkan visi tersebut, kata Fadlun Duifa, kita perlu menggali inspirasi dari sumber-sumber yang kaya akan nilai-nilai luhur, salah satunya adalah kitab Ta'lim Muta'allim karya Imam Az-Zarnuji.
“Kitab Ta'lim Muta'allim, sebagai salah satu rujukan utama dalam dunia pendidikan Islam, menawarkan pemahaman yang mendalam tentang adab dan etika dalam menuntut ilmu”, ucapnya.
“Karya ini tidak hanya membahas tentang metode belajar yang efektif, tetapi juga menyoroti pentingnya pembentukan karakter mulia pada diri seorang pelajar”, jelasnya.
Sebab, tutur Fadlun Duifa, dalam konteks pendidikan modern, nilai-nilai yang terkandung dalam kitab ini sangat relevan untuk membentuk guru menjadi pemimpin pembelajaran yang inspiratif.
Seorang guru yang telah menghayati nilai-nilai dalam kitab Ta'lim Muta'allim, diyakini Fadlun akan mampu menjadi model peran yang utama. Sehingga guru bukan hanya menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga menjadi contoh nyata bagi peserta didik.
Kitab Ta'lim Muta'allim juga menekankan pentingnya menghormati guru dan sesama pelajar. Nilai ini dapat diimplementasikan dalam membangun hubungan yang harmonis antara guru dan peserta didik, serta antar peserta didik itu sendiri.
"Hubungan yang positif akan menciptakan suasana belajar yang kondusif dan memotivasi peserta didik untuk berprestasi," ujarnya.
Guru sebagai fasilitator pembelajaran dituntut untuk menciptakan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik. Dengan mengacu pada prinsip-prinsip belajar yang efektif dalam kitab Ta'lim Muta'allim, guru dapat merencanakan kegiatan pembelajaran yang menarik, menantang, dan relevan dengan kehidupan peserta didik.
Selain itu, kitab Ta'lim Muta'allim juga mendorong semangat untuk terus belajar dan menggali ilmu pengetahuan. Guru yang memiliki semangat yang sama akan mampu menumbuhkan minat membaca dan belajar pada diri peserta didik.
Lanjut dia, Kitab Ta'lim Muta'allim, meskipun ditulis berabad-abad yang lalu, tetap relevan dengan konteks pendidikan masa kini.
“Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, seperti pentingnya adab, etika dan semangat belajar merupakan fondasi yang kuat untuk membangun karakter seorang pendidik”, tuturnya.
"Dalam era digital, di mana informasi mudah diakses. Nilai-nilai inilah yang akan membedakan seorang guru yang sekadar menyampaikan informasi dengan seorang guru yang mampu menginspirasi dan membentuk karakter peserta didik", tambahnya.
Fadlun berharap, dengan menggali inspirasi dari kitab Ta'lim Muta'allim, masyarakat dapat mencetak generasi guru yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki karakter yang mulia.
"Guru-guru inilah yang akan menjadi pemimpin pembelajaran yang inspiratif, mampu membimbing peserta didik untuk mencapai potensi terbaiknya, dan berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih baik”, simpulnya.(*)