KETIK, SURABAYA – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jatim akan membagikan zakat dan santunan kepada anak yatim dan kaum duafa di 10 titik Kota maupun Kabupaten di Jawa Timur.
Pemberian zakat dan santunan ini dilakukan Baznas Jatim selama bulan ramadan dengan menargetkan 10 ribu anak yatim dan duafa.
"Ini kewajiban kita selama bulan ramadan untuk ini akan meningkat 10 kali, dimana tahun lalu hanya seribu anak yatim dan duafa untuk tahun ini kami menargetkan 10 ribu anak yatim dan duafa," ucap Ketua Baznas Jatim Prof. Dr. K.H. Ali Maschan Moesa, Kamis (14/3/2024).
Dalam waktu dekat Baznas Jatim bersama Penjabat (Pj) Gubernur Jatim menarik zakat dari kepala dinas, dan pengusaha. Zakat yang ada itu nantinya akan disalurkan kepada anak yatim dan duafa di seluruh kabupaten/kota di Jatim. Dalam waktu dekat rencananya menyasar 10 daerah. Yang tiap daerahnya menargetkan 1.000 anak yatim dan duafa.
"10 daerah itu antara lain, Kabupaten Ngawi, Kabupetan dan Kota Madiun, Kabupaten dan Kota Kediri, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Pamekasan, Kota Surabaya, Kabupaten dan Kota Pasuruan," ucap Ali.
Potensi zakat di Jatim sangat besar, namun potensi itu belum terpenuhi. Akan tetapi Baznas Jatim masih mengupayakan serapan tersebut. "Jawa Timur itu Rp23 triliun sebenarnya potensinya. Tapi baru kita dapatkan untuk Jawa Timur sekitar Rp250 miliar," ungkapnya.
Ali menjelaskan belum optimalnya penerimaan zakat oleh Baznas disebabkan sistem yang ada masih tumpang tindih. Apalagi ada beberapa lembaga penerima zakat di Indonesia. Termasuk di masjid - masjid.
"Kita sudah banyak upaya. Kalau semua LAZ (Lembaga Amil Zakat) dikumpulkan, saya yakin sampai (sesuai potensi) itu kalau dihitung semua orang zakat di masjid dan musala ya sampai," katanya.
Keyakinan itu, menurut Ali sangat wajar. Karena yang dihitung resmi di Baznas Jatim saja tembus ratusan miliar. Dia memperkirakan di lembaga lain atau di masjid juga sebenarnya banyak zakat yang disalurkan.
"Ini yang di kami, yang terhitung formal. Karena Indonesia termasuk dalam warganya paling dermawan," pungkasnya. (*)