KETIK, SURABAYA – Setelah sempat terpukur akibat terjangan pandemi Covid-19, kini pariwisata Jawa Timur berangsur pulih dan menunjukkan pertumbuhan signifikan.
Sebagai salah satu penggerak perekonomian, sektor pariwisata berperan penting menaikkan taraf hidup masyarakat.
Berdasarkan Data BPS, perjalanan wisatawan domestik yang bertujuan ke Pulau Jawa mencapai 75,49% dari total perjalanan wisatawan domestik di Indonesia.
Jawa Timur menjadi provinsi tujuan utama wisatawan pada 2022 dengan jumlah perjalanan tertinggi se-Indonesia sekitar 27,29% dari total perjalanan wisatawan nusantara (wisnus).
Tercatat 200.550.000 wisnus yang berkunjung ke Jawa Timur berdasarkan data yang dirilis BPS 21 Juli 2023. Dengan total transaksi sektor pariwisata dari wisatawan nusantara ke Jatim mencapai lebih dari Rp 487 trilliun dalam setahun.
“Jawa Timur ini memiliki banyak destinasi wisata kelas dunia yang tidak dimiliki banyak negara. Ayo eksplor wisata Jawa Timur, rasakan dan nikmati keseruannya,” kata Khofifah, di Gedung Negara Grahadi, Jumat (4/8/2023).
Sedangkan berdasarkan wilayah, daerah di Jawa Timur yang paling banyak dikunjungi adalah Kota Surabaya, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Sidoarjo.
Dengan rerata pengeluaran wisnus pada tahun 2022 tercapat Rp2,43 juta per perjalanan. Angka itu meningkat 1,09% dibandingkan pada 2021.
Gubernur Khofifah saat mengunjungi salah satu kebun binatang di Jatim. (Foto: Humas Pemprov Jatim)
Adapun salah satu pendorong peningkatan pariwisata di Jawa Timur selain destinasi wisata berupa alam dan buatan, juga didukung oleh berbagai event menarik. Total ada 250 event festival, delapan diantaranya masuk Karisma Event Nusantara (KEN) yang ditetapkan Kemenparekraf RI.
"Kita punya banyak event menarik seperti Jember Fashion Carnival, Festival Reyog Ponorogo, Festival Gandrung Sewu Banyuwangi," pungkasnya.
Selain berguna untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, event pariwisata juga berperan dalam pemberdayaan potensi lokal serta memberikan dampak positif terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan dengan prinsip berkelanjutan.(*)