KETIK, BLITAR – Sebagai bentuk syukur atas berbagai pencapaian dan prestasi yang diraih Perum Perhutani KPH Blitar, gathering seluruh staf dan perwakilan setiap wilayah digelar. Kegiatan juga dihadiri rekan pers di Kesambi Trees Park, Jatianom, Jatilengger, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Selasa (2/1/2024).
Administratur (ADM) KPH Blitar, Muklisin, S.Hut menyampaikan pada awak media online nasional Ketik.co.id bahwa kegiatan ini adalah bentuk syukur atas pencapaian Perhutani Blitar setahun ini.
"Ahamdulillah atas prestasi yang telah kita raih di 2023 kemarin, insya Allah Perhutani Blitar siap untuk menjemput sukses di 2024," ujar Muklisin.
Perhutani KPH Blitar dari capaian kinerja keseluruhan atau Key Performance Indicator (KPI) di atas rata-rata dan sampai dengan bulan November kemarin mendapatkan The Best KPI Nomor 1 se-Jawa Timur.
"Mulai dari masalah tanaman, keamanan hutan, pencapaian pendapatan, dan lain sebagainya alhamdulillah kita masih nomor 1 se-Jawa Timur. Hal ini kita dapatkan dari kerja tim kita bersama, peran stakeholder maupun rekan pers yang membantu mengawal dan menginformasikan ke masyarakat luas," imbuh Muklisin.
Seluruh staf dan perwakilan wilayah Perum Perhutani KPH Blitar, Selasa, (2/1/2024) (foto: Favan/ketik.co.id)
Orang nomor 1 di Perum Perhutani KPH Blitar ini melanjutkan, salah satu pencapaian terbesarnya bersama tim yaitu menyelesaikan permasalahan terkait tebu liar di Blitar Selatan. Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berhasil diamankan kurang lebih sebesar 700 Juta Rupiah, dan total bersama dengan hasil sharing profit Perhutani Blitar sekitar 3 Miliar Rupiah pada 2023.
"Tahun 2023 silam PNBP meningkat 500 persen dari tahun sebelumnya, hasil capaian dan sharing dari perhutani kurang lebih 3 Miliar. Itu adalah lompatan yang luar biasa, tahun depan harus kita pertahankan, dan jika bisa harus kita lampaui," tegasnya.
Dari sektor pariwisata, Muklisin menambahkan, dari RKAP tercapai 220 persen atau sebesar hampir 7 Miliar Rupiah. Selain itu juga, untuk capaian produksi hasil hutan non kayu getah pinus, tercapai hingga 115 persen dari RKAP.
"Selain capaian RKAP tersebut, begitu pula penurunan angka gangguan keamanan hutan dari KPI kita juga telah tercapai," tandasnya.
Administratur (ADM) KPH Blitar, Muklisin, S.Hut Selasa, (2/1/2024) (foto: Favan/ketik.co.id)
Selain itu, Perhutani KPH Blitar juga mendapat apresiasi, melalui mandor-mandor lepas kontrak tanaman tahun 2001 kategori penanaman dan penataan tebu di wilayah Blitar selatan sebagai mandor terbaik pertama tingkat Jawa Timur.
"Untuk ke depannya, kita juga fokuskan mitigasi bencana, kita fokuskan penanaman pada lokasi-lokasi rawan. Tidak hanya fungsi ekonomi untuk masyarakat, tetapi fungsi ekologi hutan juga harus dirasakan masyarakat Blitar Khususnya," pungkas Muklisin.(*)
