KETIK, SURABAYA – Merajut silaturahmi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Kepala Perangkat Daerah dan sejumlah organisasi keagamaan di Jawa Timur. Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menggelar tausiyah dan doa bersama.
"Sebuah momen penting untuk meningkatkan kebersamaan, kekompakan, rasa persaudaraan dan sinergitas di antara kita semua. Utamanya, dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab masing-masing demi kemajuan dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur," ujarnya di Grahadi, Kamis (14/3/2024).
Melalui acara ini, Adhy berupaya meningkatkan kebersamaan, kekompakan dan sinergitas adalah hal penting. Menurutnya dengan kebersamaan dan sinergitas yang terus dijaga berarti juga menjaga kondusivitas Jawa Timur.
"Pada Bulan Februari lalu negara kita sedang memiliki hajat besar, yakni Pilpres dan Pileg di Jawa Timur. Alhamdulillah bisa dilalui dengan aman dan damai," ungkapnya.
Di sisi lain, Adhy menambahkan, Bulan Ramadan merupakan bulan istimewa yang penuh keberkahan, ampunan, dan segala pahala amalan baik akan dilipatgandakan. Oleh sebab itu, ia pun mengajak Forkopimda Jatim, seluruh jajaran di Pemprov Jatim, dan BUMD Jatim untuk meningkatkan kualitas kehidupan spiritualnya.
"Mari kita jadikan Bulan Suci Ramadan ini sebagai momentum untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan," ajaknya.
Tak hanya itu, Pj Gubernur Adhy pun mengingatkan, kualitas kehidupan sosial harus ditingkatkan pada Bulan Ramadan. Untuk itu, pihaknya akan menggelar Safari Ramadan sekaligus agenda operasi pasar murah serta penyaluran zakat produktif sebagai bagian dari rangkaiannya.
"Jadi nanti kita tidak sekedar safari ramadan tapi juga bagaimana mengendalikan harga pasar dengan cara kita adakan pasar murah, kemudian juga ada bakti sosial, termasuk dari baznas juga ada zakat produktif," ucapnya.
Selain itu, Pj Gubernur Adhy juga mengajak seluruh elemen Forkopimda, para stakeholder, jajaran Pemprov Jatim dan Pemkab/Pemkot juga masyarakat untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan di Jawa Timur.
"Sehingga keamanan dan kondusivitas di Jawa Timur bisa terus terjaga baik selama Ramadan maupun hingga Idul Fitri nanti," harapnya.
Sementara itu, KH. Ahmad Muzakki Al Hafidz dalam tausiahnya menyampaikan bahwa silaturahmi adalah bentuk laku spiritual paling tinggi dari sekian pahala beramal sholeh. Alasan logisnya, karena ketika silaturahmi dilakukan akan banyak hal yang dikorbankan yaitu waktu, tenaga, biaya dan perasaan.
"Karena itu semoga silaturahim kali ini benar-benar membuahkan hasil dan efek positif untuk kemajuan Jawa Timur, untuk keberkahan Jawa Timur, untuk keamanan dan keselamatan Jawa Timur," tutupnya. (*)