KETIK, SURABAYA – Pembuat abon daging sapi dan abon daging ayam mendapat berkah menjelang awal bulan Ramadan 1445 H/2024 M. Hal ini terlihat banyak pembeli abon sapi yang datang ke tempat penjualan abon di sepanjang Jalan Padmosusastro, Surabaya.
Di sepanjang jalan Padmosusastro sudah puluhan tahun dikenal sebagai tempat membuat abon sapi. Selain itu, di sepanjang jalan dekat lapangan Thor, Jalan Indragiri tersebut juga dikenal sebagai pusat pedagang barang-barang antik .
Sejak pekan lalu, para penjual abon sudah siap menyediakan stok abon sapi dan abon ayam. Sebab, jenis lauk pauk untuk pelengkap hidangan berbuka puasa dan makan sahur ini sudah banyak dipesan.
Membuat abon sapi prosesnya cukup lama. Dari awal menyeleksi daging hingga selesai perlu waktu selama delapan jam. Prosesnya tidak boleh berhenti hingga pembuatan abon selesai.
Pantauan Ketik.co.id, Senin (11/03/24), daging sapi yang diproses menjadi abon harus pilihan. Khusus membuat abon sapi dipilih daging sapi jenis gandik.
Daging jenis gandik ini merupakan daging pilihan setelah lulur dalam. Bedanya jenis daging lulur lunak dan banyak lemaknya. Sementara daging jenis gandik berserat keras dan tidak ada lemaknya.
Karyawan Bu Siti, pedagang abon sapi memproses daging untuk dijadikan seratan abon daging (Foto : Ara For Ketik. co.id)
Sepanjang jalan Padmosusastro ada beberapa pengusaha abon daging sapi. Para pembuat abon sapi di sana tidak hanya melayani konsumen dari kota Pahlawan, Surabaya, tapi juga pesanan dari luar kota hingga luar pulau.
Hasil olahan abon sapi di kota Surabaya ini juga dikirim ke Lombok, Makassar, dan Kalimantan. Termasuk juga melayani pesanan pesanan dari Jakarta, Bogor dan Bandung.
Pesanan abon dalam jumlah kiloan biasanya berasal dari luar pulau. Nah, setelah sampai, pemesan membuat packing sendiri, Ada yang dipacking 250 gram dan 1 kg. Harga abon sapi dari Surabaya dipatok Rp 220.000 per kg, sementara abon daging ayam Rp 200.000 per kg.
Abon sapi dan abon daging ayam yang dihasilkan pedagang di Jalan Padmosusastro dijamin halal. ”Semua pedagang di sini sudah terdaftar di Disperindagin Kota Surabaya,” kata Ibu Siti, salah satu produsen abon daging, kepada Ketik.co.id.
Ibu Siti setiap harinya bisa membuat abon sapi sebanyak 8 hingga 10 kg. Proses membuat abon tersebut dikerjakan delapan orang
Setelah daging dimasak hingga lunak, terbebas dari otot, kemudian dicampur dengan bumbu yang telah disediakan. Abon sapi dan daging ayam tersebut merupakan lauk pauk yang tahan lama. Ada dua rasa yaitu rasa manis dan sedikit rasa pedas.(*)