KETIK, BATU – Sebanyak 15 aktivis Suara Perempuan Desa (SPD) dan peserta Sekolah Srikandi Desa (SSD) melakukan audiensi dengan Komisi C DPRD Kota Batu, Selasa, (26/9/ 2023).
Para aktivis dari Desa Gunungsari, Bulukerto, Sumberejo dan Giripurno Kecamatan Bumiaji Kota Batu tersebut berdialog dengan anggota dewan terkait pornografi anak dan kehamilan remaja.
Hadir dalam audiensi tersebut Ketua Komisi C DPRD Kota Batu, Didik Machmud Wakil Ketua Komisi C, Sudjono Joned dan anggota komisi C Artawijayadi ruang Komisi C DPRD Batu.
"Bahwa perlu edukasi kepada orang tua maupun anak remaja agar memampukan mereka mencegah dan menghindari dari kehamilan remaja dan pornografi yang melibatkan remaja," kata Salma Safitri pendiri SPD dan SSD.
Salma menyebutkan, berdasarkan data Kemenag Kota Batu, diketahui terdapat 170 remaja putri dan 43 putra mendapat dispensasi pernikahan sebelum usia 18 tahun dalam kurun 2020-2022.
Sementara, lanjut Salma, dari Januari hingga Juni 2023, sebanyak 3 remaja putra, 24 remaja putri dan 7 pasangan (putra dan putri) mendapat dispensasi menikah di bawah umur.
"Kami menyuarakan pentingnya edukasi kesehatan reproduksi dan sexualitas kepada remaja dan orang tua. Hal itu untuk menghindari dari kekerasan sexual atau pornografi yang melibatkan remaja," ujarnya.
Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Batu, Sudjono Joned menilai hal-hal disampaikan aktivis SPD sangat penting untuk didiskusikan dengan OPD terkait, yakni DP3AP2KB, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan maupun Diskominfo.
"Perlu dukungan berbagai OPD untuk mengedukasi remaja dan orang tua mengenai kesehatan reproduksi," urai Politisi Partai Nasdem itu.
Sujono menyampaikan bahwa, DPRD Kota Batu memberikan penghargaan dan terima kasih atas kehadiran aktivis SPD dan Peserta Sekolah Srikandi Desa. Komunikasi dan kolaborasi masyarakat dengan anggota DPRD Batu, menurutnya, sangat penting untuk membangun Kota Batu
"Memang perlu kolaborasi berbagai pihak untuk mencegah dan menangani Kehamilan remaja dan pornografi yang melibatkan remaja," tegasnya.(*)