KETIK, SURABAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) berhasil mengentaskan kemiskinan melalui sejumlah program penguatan UMKM.
Beberapa program tersebut antara lain adalah Prokesra, KUR (Kredit Usaha Rakyat), Dagulir (Dana Bergulir) maupun fasilitasi pembiayaan lainnya.
Tercatat hingga triwulan I 2023 terjadi peningkatan pendapatan penduduk sebesar 31,93% dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 31,64%.
Peningkatan ini sejalan dengan penyaluran Prokesra yang memberikan subsidi bunga, sehingga pelaku usaha ultra mikro dan mikro hanya menanggung beban bunga pinjaman 3 persen per tahun.
"Pemprov Jatim dan perbankan bersinergi mendorong peran UMKM dalam perekonomian Jawa Timur, mengingat UMKM memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian Jawa Timur," Jelas Khofifah, Senin (24/7/2023).
Selain itu Pemprov Jatim bekerjasama dengan Baznas dan Program CSR dari pelaku usaha, menyalurkan bantuan kepada 6.478 orang pelaku usaha mikro selama periode 2022 hingga 2023. Bantuan yang diberikan senilai Rp600.000 - Rp2.000.000.
Sementara itu Pemprov Jatim juga menyasar keluarga miskin ekstrem di lima kabupaten kantong kemiskinan. Bantuan ini nantinya dapat digunakan sebagai modal usaha produktif, dimana setiap keluarga mendapatkan Rp1.500.000.
"Penurunan kemiskinan di Jawa Timur juga didorong oleh peningkatan pendapatan penduduk miskin yang melalui kegiatan usaha produktif," ucap Gubernur Khofifah.(*)