KETIK, JEMBER – Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Kabupaten Jember membeberkan beberapa tantangan yang dihadapi industri pengembang perumahan pada tahun 2023-2024.
Ketua Apersi Jember, Asyik Pamilu Hadi menyampaikan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan pergerakan bisnis. Terutama dampak dari pandemi Covid 19 yang mempengaruhi tingkat penghasilan masyarakat.
“Termasuk maraknya pinjaman online, banyak calon pembeli yang terhambat di BI Checking,” katanya, Kamis (4/4/2024) malam.
BI Checking atau yang sekarang bernama Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK merupakan informasi debitur individual historis yang mencatat lancar atau macetnya pembayaran kredit atau kolektibilitas.
Sehingga pengajuan kredit pemilikan rumah sulit diajukan oleh calon kreditur yang masih memiliki tanggungan dengan penyedia pinjaman online lainnya.
Kendati demikian, pengembang yang tergabung dalam Apersi tetap optimis karena permintaan masih tergolong baik meskipun ada penurunan tersebut.
“Meskipun kondisi bisnis perumahan sedang menurun, pengembang tetap fokus pada pembangunan unit rumah bersubsidi untuk membantu masyarakat ekonomi menengah ke bawah,” imbuh pria berkacamata itu.
Ketua Apersi Jember, Asyik Pamilu Hadi (kiri) saat menyalurkan bantuan sosial untuk yatim dan kaum dhuafa (4/4/2024) (Foto: Fenna/Ketik.co.id)
Ia menyebut, meski harga rumah subsidi mengalami kenaikan, pengembang biasanya memberikan diskon agar tetap terjangkau bagi masyarakat yang membutuhkan.
Tak hanya fokus pada pengembangan perumahan, Apersi Jember juga menunjukkan kepeduliannya dengan menyelenggarakan acara santunan untuk kaum duafa dan anak yatim pada Kamis (4/4/2024) malam.
“Pada Ramadan kali ini, Apersi Korwil Jember membagikan 150 paket bingkisan kepada anak yatim dan kaum dhuafa,” katanya.
Acara bakti sosial tersebut merupakan wujud kepedulian Apersi Jember terhadap masyarakat kurang mampu di sekitar kantor representatifnya di Kelurahan Gebang, Kecamatan Patrang, Jember.
Selain itu, mereka juga membagikan bantuan berupa uang tunai melalui Lazismu yang akan disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Asosiasi yang membawahi wilayah kerja Jember, Bondowoso dan Situbondo itu belum ada permintaan serupa di wilayah tersebut.
“Kami berharap agar tahun depan dapat mengumpulkan lebih banyak donasi untuk kegiatan sosial yang lebih luas lagi,” tutupnya.(*)