KETIK, SURABAYA – APBD Kota Surabaya tahun 2025 telah ditetapkan sebesar Rp12,3 triliun. DPRD Kota Surabaya berharap agar dalam pemanfaatannya Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bisa mempergunakannya dengan bijak untuk pembanguna Kota Pahlawan.
Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono mengatakan, salah satu hal yang ditekankan adalah anggaran untuk pendidikan yang porsinya dinaikan dari awalnya hanya 20 persen, kini persentasenya mencapai 21 persen.
"Pendidikan ini jangan sampai diturunkan, kalau bisa ditingkatkan. Oleh sebab itu, di APBD 2025 kita naikan jadi 21 persen," jelas Adi, Jumat (16/8/2024).
DPRD Surabaya juga mendorong agar APBD tahun 2025 bisa digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Surabaya melalui perbaikan akses kesehatan dan infrastruktur.
Terkait kesehatan, Pemkot Surabaya sudah memiliki program 1 RW 1 nakes. Hal ini harus terus dikembangkan agar akses kesehatan menjadi semakin mudah.
"Saat ini Pemkot pun sudah menggenjot satu kelurahan 1 puskesmas pembantu dan 1 RW 1 Nakes agar masyarakat bisa mudah mengakses layanan kesehatan," tambahnya.
Permasalahan banjir yang terjadi saat musim hujan juga perlu mendapat perhatian, ia juga meminta Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya untuk menuntaskan penanganan banjir yang telah terjadi bertahun-tahun.
Pembangunan saluran air dan rumah pompa harus dipercepat, minimal jumlah titik genangan bisa berkurang sebelum musim hujan tiba.
"Penanganan banjir paling tidak ada tiga indikator. Mempersempit luas genangan, jalannya genangan diperkecil dan lamanya genangan. Lalu kemacetan juga harus diatasi," pungkasnya.(*)
