KETIK, SURABAYA – Ketua Kadin Surabaya Ali Affandi Mattaliti mengungkapkan bahwa saat ini anak muda sangat dekat dengan teknologi. Di sisi lain hal itulah yang menjadi tantangan utama di masa depan.
Menurut Andi -sapaan akrabnya-, menyadari tantangan zaman sekarang juga memerlukan solusi zaman sekarang, dan tantangan masa depan memerlukan pendekatan masa depan.
Termasuk tentang penggunaan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence yang kini menjadi sorotan di kalangan bisnis.
"AI tidak bisa dielakkan, adik-adik ini dipersiapkan untuk menjawab tantangan-tantangan masa depan yang mungkin saat ini belum ada," jelasnya saat Diskusi Lintas Generasi yang dikutip pada Kamis, (6/6/2024).
Andi juga menjelaskan bahwa di dunia bisnis juga seperti itu, akan dihadapkan dengan kontraksi dalam ekonomi. Bahkan sampai saat ini teori-teori ekonomi sendiri, masih memperdebatkan karena realita dengan teori itu memiliki jarak yang cukup besar.
"Apalagi ketika adik-adik ini mengalami bonus demografi di Indonesia dengan meningkatnya digitalisasi terutama AI, bisa me-replace (menggantikan) beberapa pekerjaan termasuk kedokteran yang selama ini tidak akan pernah direplace," ujarnya.
Maka dari itu, hardskil pasti akan tertinggal sekarang apa yang perlu diperkuat, dan yang perlu terus ditingkatkan adalah human skil.
"Jadi adik-adik yang perlu kita perkuat adalah soft skil ada AI.2.0, human skil ini yang perlu kita garis bawahi," terang Politisi Demokrat ini.
Selain itu bekal enterpreneurship juga harus dilakukan untuk generasi muda, untuk mengasah soft skil maupaun hard skill, namun anak muda juga harus mempertahankan budaya timur.
"Jadi nanti kemungkinan besar tetap harus ada budaya ketimurannya karena kita Indonesia, budaya Indonesia harus kita pertahankan dan mana yang relevan dan mana yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa kita," jelas Andi.
Andi mengapresiasi dengan adanya Diskusi Lintas Sektor ini, dari berbagai segi mulai dari pengusaha, pendidikan hingga media.
"Pelaku usaha, Unicef, akademisi, media, ini menurut saya, mengapresiasi Unicef dan Ketik Media dengan ITS, Kadin Surabaya siap berkolaborasi jika ada kedepan program-program kita kolaborasikan," terang Andi. (*)