KETIK, SURABAYA – Manajemen Persebaya Surabaya memutuskan untuk mengistirahatkan Aji Santoso dari posisi pelatih kepala. Juru taktik asal Malang tersebut dievaluasi setelah rentetan hasil buruk yang dialami tim Kota Pahlawan.
Persebaya baru meraih 1 kemenangan dari 6 pertandingan yang dilalui pada kompetisi Liga 1 2023/2024. Sementara 5 laga lainnya berakhir dengan 3 kekalahan dan 2 hasil imbang.
Tim kebanggaan Arek Suroboyo ini hanya mampu mengumpulkan 5 poin dari 6 pertandingan. Raihan tersebut memaksa Persebaya menempati posisi ke-16 klasemen sementara alias zona degradasi.
Aji Santoso yang diberi target untuk mendapatkan 7 poin dari 3 pertandingan tak mampu memenuhinya setelah kekalahan dari Persikabo 1973. Mau tidak mau, dia harus meninggalkan kursi kepelatihan Persebaya.
Momentum tersebut sekaligus mengakhiri perjalanan selama 3 tahun 9 bulan Aji Santoso menangani Persebaya. Salah satu pelatih yang cukup lama menakhodai sebuah tim di era Liga 1.
Berikut perjalanan Aji Santoso bersama Persebaya sebelum akhirnya diistirahtkan oleh manajemen:
Musim Pertama
Aji Santoso memulai kiprahnya bersama Persebaya pada 31 Oktober 2019. Juru taktik asal Kepanjen, Kabupaten Malang ini menggantikan Wolfgang Pikal yang memutuskan mundur setelah tim Kota Pahlawan terpuruk di Liga 1 2019.
Pada musim pertamanya, Aji Santoso langsung membawa Persebaya bersaing di papan atas Liga 1. Green Force juga tak terkalahkan dalam 9 laga yang dipimpinnya.
Hasil itu membuat Persebaya finis sebagai runner-up Liga 1 2019 dengan torehan 54 poin. Tim yang bermarkas di Stadion Gelora Bung Tomo ini hanya kalah 10 poin dari Bali United yang keluar sebagai juara.
Aji Santoso saat memberi arahan kepada Yohanes Kandaimu (Foto: Persebaya.id)
Musim Kedua
Pada musim keduanya atau di Liga 1 2020, Aji Santoso digadang-gadang mampu membuat Persebaya bersaing dalam perebutan gelar juara. Pasalnya, saat itu Green Force punya komposisi skuad yang mentereng.
Di sisi lain, Aji Santoso juga mengawali pramusim dengan manis setelah berhasil menjuarai Piala Gubernur Jatim 2020. Persebaya menjadi kampiun setelah mengalahkan Persija Jakarta dalam pertandingan final di Stadion Gelora Delta Sidoarjo.
Sayangnya, kompetisi harus terhenti karena pandemi Covid-19. Persebaya baru menjalani 2 pertandingan sebelum keputusan penundaan dikeluarkan oleh federasi sepak bola Indonesia.
Musim Ketiga
Akibat pandemi Covid-19, kompetisi baru kembali digulirkan pada Maret 2022. Pada musim tersebut, performa Persebaya bisa dibilang masih cukup bagus karena mampu finis di posisi lima besar klasemen akhir Liga 1 2021/2022.
Aji Santoso juga terpilih sebagai pelatih terbaik Liga 1 2021/2022 meski tim yang dipimpinnya tidak mampu keluar sebagai juara. Dia mengalahkan beberapa pelatih asing seperti Stefano Cugurra, Robert Alberts hingga Paul Munster.
Pada musim tersebut, Persebaya meraih 18 kemenangan dan hanya menelan 6 kekalahan. Klub yang identik dengan warna hijau ini juga menjadi tim paling produktif kedua setelah Bali United yang keluar sebagai juara.
Aji Santoso saat menerima penghargaan pelatih terbaik (Foto: LIB)
Musim Keempat
Performa apik masih mampu dipersembahkan Aji Santoso pada Liga 1 2022/2023. Dia kembali mengantarkan Persebaya bersaing di papan atas kompetisi kasta tertinggi Liga Indonesia itu dengan finis di posisi keenam.
Dari 34 pertandingan yang dilakoni, Persebaya meraih 15 kemenangan dan menelan 12 kekalahan. Sementara sisanya berakhir dengan hasil imbang.
Aji Santoso juga kembali masuk nominasi pelatih terbaik Liga 1 2022/2023 dan termasuk juru taktik lokal yang mampu bersaing di papan atas. Namun, Aji kalah dari Bernardo Tavares yang membawa PSM Makassar keluar sebagai juara.
Musim Kelima
Persebaya sebenarnya memulai musim dengan cukup meyakinkan pada Liga 1 2023/2024. Tim Kota Pahlawan mengawali kiprahnya dengan mengalahkan Persis Solo di Stadion Manahan.
Setelah itu, Persebaya belum mampu meraih kemenangan dalam 5 pertandingan lainnya. Justru tim Kota Pahlawan menelan kekalahan yang satu di antaranya terjadi di kandang melawan Persikabo 1973.
Performa buruk tersebut membuat manajemen melakukan evaluasi tim pelatih. Keputusan akhirnya, Aji Santoso diistirahatkan dan Persebaya menunjuk Uston Nawawi sebagai caretaker.(*)