KETIK, JAKARTA – Tingkat elektabilitas dan pencitraan kepala daerah dan juga anggota DPR, sangat dipengaruhi oleh apa yang ditulis oleh media.
Hal itu diakui oleh anggota DPR RI yang kini sedang menjadi bakal calon wakil gubernur Banten, Dimyati Natakusumah.
"Intinya, elektabilitas atau tingkat kesukaan publik kuncinya ada di media. Kalau kita populis, maka elektabilitasnya pasti naik," kata Dimyati Natakusumah saat membuka Forum Komunikasi dan Sosialisasi Kinerja DPR RI dengan Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP), di BSD City, Kota Tangerang Selatan, Jumat (26/7/2024) malam.
Karena itu, Dimyati meminta agar wartawan yang tergabung dalam KWP agar terus menulis dan mengangkat citra kinerja DPR. Tujuannya, agar DPR tidak ketinggalan dengan pemerintah dalam hal pencitraan.
Politikus yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI ini menilai, pencitraan yang dilakukan pemerintah begitu luar biasa. Karenanya, itu ia berharap wartawan juga bisa meningkatkan pencitraan terhadap DPR.
Sehingga antara media dengan DPR bisa membuka jendela, khususnya tentang bagaimana parlemen Indonesia ke depan. "Memang tugas dan tangung jawab kita ke depan semakin berat," tegasnya.
Wartawan KWP bersama Pimpinan BURT, Kepala Biro Parlemen, Humas, Protokol DPR/MPR/DPD RI dalam acara Forum Komunikasi dan Sosialisasi Kinerja DPR RI dengan Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP), di BSD City, Kota Tangerang Selatan. (Foto: Surya Irawan/Ketik.co.id)
Sedangkan Kepala Biro Pemberitaan Parlemen Setjen DPR RI Indra Pahlevi, berharap wartawan dapat mendorong peningkatan kesukaan publik terhadap kelembagaan DPR RI.
"Meski tingkat kesukaan publik terhadap DPR RI masih di bawah DPD RI, namun kerja sama dengan wartawan diharapkan dapat memperbaiki tingkat kesukaan publik kepada DPR RI," kata Indra.
Untuk itu, lanjut Indra, berbagai kegiatan kerjasasama Setjen DPR RI dengan KWP antara lain 'Anugerah Jurnalistik' dan 'Pameran Foto Jurnalistik' akan terus dilanjutkan bahkan ditingkatkan.
Selain itu, Indra Pahlevi juga mengungkapkan penilaiannya terhadap dinamika internal KWP dalam kurun waktu delapan tahun terakhir.
"Saya sangat happy dengan kondisi KWP empat tahun terakhir yang tidak seperti KWP sebelumnya, mengerikan!," tegas Indra Pahlevi.
Situasi dan kondisi KWP yang saat ini sudah sangat kondusif, kata Indra, harus tetap dipertahankan bahkan ditingkatkan.
"Dari berbagai informasi dari para wartawan senior di KWP, pada periode kepengurusan tahun 2020-2022 berlanjut ke tahun 2022-2024, tren ke arah kondusivitas KWP benar-benar terjadi," ungkapnya.
Terakhir Indra berharap, modal kondusifitas yang dimiliki KWP ini bisa jadi modal untuk menyongsong kehadiran anggota parlemen yang baru periode 2024-2029. (*)