KETIK, MALANG – Sebanyak 674 Atlet kontingen Kota Malang telah siap untuk berlaga di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VIII Jawa Timur pada 9-16 September 2023. Ratusan atlet Kota Malang tersebut akan berlaga di 49 dari 54 cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan.
Wali Kota Malang, Sutiaji yang melepas para atlet berpesan agar mereka mengedepankan prestasi, nilai-nilai komitmen, kemanusiaan, hingga kerja sama tim yang harus ditonjolkan.
"Gelaran olahraga bukan sekadar untuk gaya-gayaan, atau prestasi jasmani saja tapi ada nilai komitmennya, kemanusiaan. Itu yang semestinya harus ditanamkan bersama. Menghargai adalah jadi keharusan kita semua dan menjaga kedisiplinan," ujar Sutiaji usai melepas para atlet di Balai Kota Malang, pada Senin (04/09/2023).
Disinggung mengenai bonus, Sutiaji menekankan supaya para atlet tidak terpaku pada pikiran transaksional. Alih-alih bonus, Sutiaji berharap atlet dapat menyelaraskan prestasi di bidang olahraga maupun akademik.
"Olahraga itu untuk dirinya sendiri, ke depan yang perlu dipikirkan adalah melalui prestasi olahraga itu, dia mampu melangsungkan sekolah. Ada jalur-jalur tersendiri karena dia sudah punya prestasi di bidangnya," imbuhnya.
Pada Porprov tahun ini, Kota Malang menargetkan untuk dapat mempertahankan posisi runner up. Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Malang, R. Djoni Sudiatmoko menargetkan perolehan 76 medali emas, 78 medali perak, dan 88 medali perunggu.
"Kami pilah yang benar-benar optimis hingga mendapatkan target medali itu. Harapannya dari medali tersebut, kita bisa mempertahankan runner up," seru Djoni.
Sementara itu, Kota Malang telah memperoleh beberapa medali dari cabor yang mendahului pelaksanaan pertandingan. Di antaranya pada IPSI Pencak Silat, Kota Malang memperoleh tiga medali perunggu. Medali tersebut diperoleh Cut Anora Anjani dalam nomor tunggal putri, Dina Surfiyah Nafi dengan nomor ganda putri, dan Putri Nurani Safira Abadi Sartono pada nomor tanding kelas D.
"Kita juga perlu waspada ketika ada kecenderungan dari tim lain. Jika ada operasi silent terkait kecurangan itu, yang perlu kita waspadai. Makanya KONI Kota Malang hadir semua untuk mengawal supaya berjalan fair play," jelasnya.