KETIK, SURABAYA – Sebanyak 455 Calon Jemaah Haji (CJH) terdiri dari 3 kloter embarkasi Surabaya tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Banyaknya CJH lansia menjadi perhatian tersendiri bagi Kanwil Kementrian Agama (Kemenag) Jawa Timur.
Jumlah CJH lansia ini meningkat lantaran tahun ini tidak ada larangan untuk jemaah haji yang sudah lanjut usia (lansia). Dari data Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, tahun ini ada sekitar 11 ribu CJH lansia dari total jemaah haji Jatim sebanyak 35.152 orang.
"Tahun lalu jemaah lansia tidak diperkenankan berangkat karena protokol kesehatan dari Arab Saudi," ujar Ketua PPIH Embarkasi Surabaya, Husnul Maram, Selasa (23/5/2023).
"Alhamdulillah tahun ini kuota sekitar sepertiga jemaah haji diprioritaskan lansia," Maram menambahkan.
Maram juga menginfokan dalam rangka mewujudkan Haji Ramah Lansia, kamar jemaah haji lansia akan ditempatkan di lantai dasar dan terdekat dekat layanan kesehatan. "Selain itu dalam pemberian layanan, para lansia akan mendapat prioritas mendapatkan layanan terlebih dahulu," imbuh pria asal Gresik ini.
Tak hanya itu saja, tahun ini Kemenag menerapkan sistem One Stop Service atau Layanan Satu Atap pada pelaksanaan ibadah haji. Pada proses penerimaan, layanan satu atap pada jemaah dengan menyerahkan tas bagasi dan kabin kepada petugas PPIH.
Proeses selanjutnya, pemberian label pada tas kabin, pemeriksaan akhir kesehatan jemaah haji, menyerahkan SPMA dan bukti lunas BPIH, penyerahan kartu makan serta kartu penempatan kamar, penyerahan gelang identitas, penyerahan paspor, visa, boarding pass dan lembar tanda terima living cost; serta penyerahan living cost.
"Jika tahun lalu living cost dan paspor diberikan ketika proses pemberangkatan jemaah ke Tanah Suci, tahun ini diberikan pada proses penerimaan. Diharapkan melalui metode ini, semua proses akan berjalan lebih cepat dan efisien," tuturnya. (*)