KETIK, SURABAYA – Veteran mungkin istilah yang tidak asing di telinga kita. Apalagi memasuki bulan Agustus, banyak instansi baik negeri maupun swasta yang mengundang para veteran untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia.
Veteran Republik Indonesia merupakan warga negara negara Indonesia yang tergabung dalam satuan bersenjata resmi yang berperang melawan negara asing. Para Veteran ini tergabung dalam satu organisasi yakni Legiun Veteran Republik Indonesia atau LVRI.
Gedung LVRI Surabaya.(Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)
Organisasi ini berdiri tahun 1957 atas keputusan dari Presiden pertama RI Soekarno. Terdiri dari dewan pimpinan pusat yang berkedudukan di Jakarta, DPD untuk Provinsi dan DPC untuk kabupaten Kota.
Di Surabaya, ada sekitar 1640-an veteran di bawah naungan LVRI Surabaya yang terdiri dari Veteran Pembela Kemerdekaan (pejuang di tahun 1960-1976) dan Veteran Perdamaian (mantan anggota kontigen Garuda di bawah PBB.
"Di sini kebanyakan veterannya mantan Angkatan Laut. Karena memang Surabaya merupakan markas Angkatan Laut" jelas Ketua LVRI Surabaya Brigadir Jendral (Purn) Subagyo Rahmad.
Dirinya menjelaskan salah satu tugas pokok dari LVRI saat ini adalah sebagai wadah untuk menjalin persahabatan antar anggota dan mewariskan semangat juang 1945 kepada masyarakat. Selain itu tugas lain dari LVRI adalah untuk mendukung kegiatan masyarakat.
"Kita sering hadir di acara-acara, Di situ kita cerita dulu perjuangan kita seperti apa dan bagaimana. Agar generasi muda tidak lupa jasa para pejuang terdahulu," tambah Subagyo.
Pria kelahiran Jogjakarta ini, menerangkan, Veteran terbagi dalam 3 tingkatan yakni Veteran Pejuang, Veteran Perdamaian, dan Veteran Pembela Kemerdekaan. Seluruhnya berkontribusi terhadap pasukan negara melawan penjajahan Belanda, Jepang, maupun Portugis.
Selain itu, setiap bulan, para anggota diberi pembinaan mental dan kegiatan rohani. Ada juga program senam pernapasan di setiap akhir bulan. Tujuannya untuk menangkal seluruh penyakit di tubuh. Untuk setiap melakukan kegiatan LVRI Surabaya dibantu oleh Dinas Sosial.
"Jadi di sini ada 10 orang pengurus beserta karyawan untuk operasional kami dibantu oleh dinas sosial," pungkas Subagyo.
Menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, pria 80 tahun ini berharap para generasi muda bisa tetap mengingat perjuangan di masa dahulu dalam merebut kemerdekaan dan mempertahankannya. Hal ini sangat penting agar semangat juang 1945 dapat diwariskan ke generasi penerus sejalan dengan pembangunan bangsa.(*)