KETIK, SURABAYA – Proses perhitungaan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 masih berlangsung. Termasuk perebutan kursi DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur I yang meliputi Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo. Dapil ini kerap disebut dapil neraka karena persaingannya yang begitu ketat.
Berdasarkan data real count di laman resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) hingga Senin pagi (26/2/2024) pukul 08.00 WIB, suara masuk telah mencapai 65,20 persen.
Data itu berasal dari 8954 dari 13.733 TPS yang ada di dapil tersebut.
“Dari pemilu ke pemilu, pertarungan di dapil Jatim I untuk kursi DPR RI memang sangat keras. Banyak tokoh politik ternama turun gunung di dapil ini, maka tidak mengherankan bila disebut sebagai dapil neraka,” ujar Peneliti Senior Surabaya Survey Center (SSC), Surokim Abdussalam, Minggu (25/2/2024).
Di dapil Jatim I terdapat 10 kursi DPR RI yang diperebutkan. Surokim menyebut telah melakukan pemetaan proyeksi kursi berdasarkan data suara yang telah masuk dalam penghitungan realcount KPU.
Suara yang masuk itu kemudian dianalisa dan dihitung menggunakan metode Sainte Lague, metode yang resmi digunakan KPU dalam mengonversi jumlah suara ke kursi di parlemen.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk sementara telah meraih 128.810 suara gabungan dari suara partai dan semua caleg. Partai berlambang bola dunia dengan sembilan bintang melingkar tersebut diprediksi bisa mengamankan satu kursi, yang masih diperebutkan antara Arzeti Bilbina (31.292 suara) dan Syaikhul Islam (29.679 suara).
“Arzeti dan Syaikhul sama-sama incumbent. Untuk sementara, selisihnya juga tipis. Cukup menarik untuk ditunggu hasil akhirnya,” ujar Surokim.
Adapun Partai Gerindra diprediksi menempatkan dua kadernya di kursi DPR RI. Partai berlambang burung Garuda itu mampu menggaet 224.550 suara sejauh ini.
Dua kader Gerindra yang terbanyak meraup suara adalah Bambang Haryo Soekartono (84.816 suara) dan Dhani Ahmad Prasetyo (53.383 suara).
”Menarik melihat dinamika elektoral internal di Gerindra, karena besar kemungkinan Rahmat Muhajirin yang merupakan incumbent akan tertinggal dibanding Bambang Haryo dan Dhani. Bambang Haryo cukup mendapat manfaat elektoral karena masih lekat ingatan publik sebagai calon dalam Pilkada Sidoarjo 2020, di samping memang Bambang Haryo cukup intens turun di masyarakat. Sedangkan Dhani merupakan public figure yang telah dikenal luas masyarakat,” jelas Surokim.
PDI Perjuangan juga diproyeksi akan menempatkan dua kadernya di kursi DPR RI. Partai berlambang banteng moncong putih ini untuk sementara meraih 164.900 suara.
Proyeksi kursi DPR RI dari PDIP akan diraih oleh Puti Guntur Soekarno (47.993 suara) dan Indah Kurnia (29.644 suara).
“Puti dan Indah sama-sama incumbent dengan ceruk suara yang solid. Puti kuat di struktural partai dan akar rumput kaum nasionalis. Sedangkan Indah Kurnia kuat di segmen profesional perkotaan, di samping komunitas kreatif yang rutin dibinanya selama ini,” papar Surokim.
Partai yang untuk sementara sukses meraih suara di atas 100.000 lainnya adalah Partai Amanat Nasional (PAN). Partai berlambang matahari putih bersinar ini sukses menggalang 104.897 suara. Pemilik kursi DPR RI dari PAN adalah Sungkono. Incumbent yang telah dua periode duduk di kursi DPR RI itu meraih 33.488 suara.
”Sungkono memiliki pengalaman teritorial politik yang mumpuni, terutama di wilayah Sidoarjo. Kehadiran selebgram seperti Tom Liwafa belum mampu menggoyang dominasi Sungkono di PAN khususnya di dapil Jatim I ini,” ujar Surokim.
Surokim menambahkan, Partai Golkar juga diperkirakan mampu mengamankan satu kursi. Partai berlambang pohon beringin ini untuk sementara meraih 94.417 suara, di mana politisi senior Adies Kadir masih menjadi pemuncak dengan perolehan 56.187 suara. “Adies memiliki akar kuat di Surabaya karena rekam jejaknya panjang, masih agak susah ditandingi politisi-politisi Golkar lainnya,” ujarnya.
Partai berikutnya yang diprediksi meraih kursi adalah NasDem dengan perolehan 78.797 suara, dengan Lita Machfud Arifin memperoleh suara tertinggi, yaitu 29.706 suara.
“Nama Lita terkerek karena publik masih mengingatnya berkaitan dengan Pilkada Kota Surabaya 2020, di mana suami beliau yaitu Pak Machfud Arifin menjadi kontestan,” terang Surokim.
PKS juga diproyeksi masih bisa mempertahankan satu kursi miliknya. PKS sukses meraup 66.538 suara untuk sementara. Dua kadernya bersaing ketat, yaitu incumbent Sigit Sosiantomo (17.570 suara) dan Reni Astuti (18.221 suara). “Jarak antara Sigit dan Reni sangat tipis. Segala kemungkinan masih bisa terjadi mengingat suara yang masuk masih 64 persen,” jelasnya, Minggu (25/2/2024).
Adapun kursi lainnya, lanjut Surokim, masih diperebutkan antara PSI dan Demokrat. PSI sebenarnya lebih unggul dengan 67.314 suara dibanding Demokrat yang meraup 52.569 suara.
Namun, PSI terganjal syarat ambang batas parlemen sebesar 4 persen. Berdasarkan hasil quick count sejumlah lembaga survei, serta real count sementara KPU per 25 Februari 2024 (525.647 dari 823.236 TPS telah masuk atau 63,85 persen), PSI hanya mampu meraup 2,6 persen suara nasional.
“Jika PSI tidak lolos ambang batas parlemen, maka kursi lainnya di Dapil Jatim I akan jatuh ke Demokrat, dengan besar kemungkinan dimiliki Luci Kurniasari yang telah meraih 20.470 suara. Adapun bila PSI lolos ambang batas parlemen, maka caleg yang akan lolos diprediksi adalah Paulus Totok Lusida yang untuk sementara telah meraih 18.605 suara,” papar Surokim.
Meski data yang masuk real count KPU di Dapil Jatim I baru 64 persen, Surokim menyebut susah terjadi perubahan secara signifikan. Surokim telah menganalisis tren realcount berbasis Sirekap di laman KPU, dan menemukan pola yang konsisten pada Dapil Jatim I.
Hal ini berbeda dibanding dapil lain yang tingkat fluktuasinya cukup tajam. Sehingga analisis penghitungan suara berdasarkan Sainte Lague di Dapil Jatim I untuk DPR RI relatif bisa konsisten sampai angka mencapai 100 persen.
“Kendati demikian, rujukan utama penetapan hasil pemilu tetap pada penghitungan berjenjang dari tingkat kecamatan ke kabupaten/kota. Data realcount berbasis Sirekap di laman KPU hanya menjadi alat bantu bagi publik untuk mengetahui,” papar akademisi Universitas Trunojoyo Madura tersebut.
Surokim mengatakan, para caleg yang memimpin atau berpotensi mengamankan kursi tetap tidak boleh lengah. Mereka wajib menjaga suaranya agar tidak terjadi pengurangan atau penghilangan suara yang bisa berakibat merugikan sang calon. “Meski potensi pengurangan atau pergeseran suara sangat kecil karena sekarang semua serba transparan, tetap perlu diwaspadai, termasuk dengan menyeimbangkan dinamika internal partai,” ujarnya. (*)
Berikut proyeksi perolehan kursi DPR RI dari Dapil Jatim I sementara dengan menggunakan metode Sainte Lague:
1. Kursi 1: Bambang Haryo Soekartono (Gerindra) 84.816 suara
2. Kursi 2: Puti Guntur Soekarno (PDIP) 47.993 suara
3. Kursi 3: Arzeti Bilbina (PKB) 31.292 suara atau Syaikhul Islam (PKB) 29.679 suara
4. Kursi 4: Sungkono (PAN) 33.488 suara
5. Kursi 5: Adies Kadir (Golkar) 56.187 suara
6. Kursi 6: Lita Machfud Arifin (NasDem) 29.706 suara
7. Kursi 7: Dhani Ahmad (Gerindra) 53.383 suara
8. Kursi 8: Sigit Sosiantomo (PKS) 17.570 suara atau Reni Astuti (PKS) 18.221 suara
9. Kursi 9: Indah Kurnia (PDIP) 29.644 suara
10. Kursi 10: Totok Lusida (PSI) 18.605 suara (bila PSI lolos ambang batas parlemen), atau Lucy Kurniasari (Demokrat) 20.470 suara (bila PSI tidak lolos ambang batas parlemen). (*)