KETIK, SURABAYA – DPRD Surabaya menilai bahwa dasar dari sebuah kemajuan suatu kota atau suatu daerah adalah menciptakan kota yang ramah pada anak.
Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti mengungkapkan Hari Anak Nasional 2023 menjadi momen penting bagi pemangku kebijakan untuk menciptakan kota yang layak anak.
"Sebenarnya membangun Surabaya sebagai kota yang maju dan berkelanjutan itu adalah bagaimana kita hadirkan sebuah kota yang ramah anak," ujarnya pada Ketik.co.id Minggu, (23/7/2023).
Reni melihat sebuah daerah itu maju dan bekelanjutan sesungguhnya dilihat bagaimana upaya dari kota itu untuk membangun ini semua difokuskan untuk anak.
Misalnya tentang beberapa program kemiskinan, problem putus sekolah, problem terkait dengan kesehatan, dan stunting.
Kemudian infrastruktur, itu semua sesungguhnya persembahkan untuk anak-anak sebagai calon pemimpin masa depan.
"Oleh karena itu memberikan perhatian terhadap anak, menjadikan Surabaya menjadi kota layak anak. Sesungguhnya itu sekaligus juga menjadi Surabaya itu kota yang berkelanjutan, maju dan humanis," papar Politisi PKS ini.
Reni menjabarkan di Surabaya kurang lebih ada 800 ribu anak dan usia anak itu mulai dari kecil sampai usia 18 tahun, dan Kota Pahlawan mengalami demografi dimana usia GenZ itu lebih banyak dibandingkan usia non produktif.
Menurut Reni, pemerintah kota memiliki upaya-upaya terkait dengan anak dengan keterbatasan atau anak-anak istimewa seperti ada rumah prestasi.
"Kemudian kita juga mendorong sekolah yang ramah anak , karena anak ini sesungguhnya ada di keluarga ada di sekolah," ujarnya.
Wakil Ketua DPRD Surabaya ini mengungkapkan pentingnya segitiga pendidikan untuk anak yaitu sekolah, ketahanan keluarga dan lingkungan.
Reni tidak mau adal agi bullying atau persoalan-persoalan anak di sekolah. Kemudian aktivitas anak bagaimana anak bisa tumbuh secara optimal itu melalui sekolah.
Ketahanan keluarga juga menjadi penting, persoalan ketahanan keluarga.
"Anak itu ada segitiga pendidikan itu sekolah, keluarga, lingkungan, nah pemerintah kota dan DPRD itu sebagai dinamisator sebagai fasilitator dimana tiga komponen terhadap anak ini itu bisa kondusif," tuturnya.
"Kita ingin anak-anak kita tumbuh sesuai dengan potensi yang Ia miliki," harap Reni Astuti. (*)