KETIK, JEMBER – Sejak Selasa (3/10/2023) lalu diberlakukannya relokasi pedagang kaki lima (PKL) yang berada di sepanjang Jalan Gajah Mada dan Sultan Agung.
Sebanyak 97 PKL yang terdata Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang menempati trotoar atau rumija (ruang milik jalan) di sepanjang ruas jalan tersebut direlokasi ke Jalan Samanhudi dan dapat beroperasi pukul 17.00-24.00 WIB.
Sebelumnya pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember menyiapkan 103 petak PKL dengan ukuran 2x3 meter secara gratis, PKL bebas menempati.
Namun, hampir dua minggu beroperasi, pantauan di Jalan Samanhudi yang digadang menjadi pusat kuliner justru lengang. Banyak ditinggalkan para pedagang.
Hanya sekitar belasan PKL yang menempati lapak. Salah satu pedagang yang direlokasi, mengaku sepi pembeli sejak pindah ke Jalan Samanhudi.
“Kondisi sepi kemungkinan karena banyak PKL yang pindah ke tempat lain,” kata Seger Warsono, penjual ikan asap yang masih berjualan di kawasan relokasi.
Seger berharap kalau PKL mau kompak semua, seiring jalannya waktu akan semakin ramai. Dirinya optimis karena bisa menjadi pusat kuliner di Jember.
Terpisah, Ketua Satpol PP Bambang Saputro, mengatakan jumlah PKL yang pindah di Jalan Samanhudi dari hari ke hari sudah mengalami peningkatan. “Termasuk juga ada beberapa UMKM yang ikut meramaikan berjualan,” katanya.
Menurutnya PKL yang berada di dua ruas jalan tersebut secara umum sudah mematuhi kebijakan dari Pemkab Jember, termasuk juga penjual yang menggunakan mobil.
Setiap hari pihaknya selalu menertibkan PKL yang masih berjualan di rumija Jalan Gajah Mada dan Sultan Agung untuk bisa pindah ke tempat relokasi.
“Memang ada 1 atau 2 PKL yang masih membandel berjualan di ruas jalan tersebut. Langkah Satpol PP tegas untuk menindak dan menyita sarpras mereka dan mengadakan pembinaan lebih lanjut,” tegas Bambang.(*)
